UPAYA pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia kembali ditegaskan melalui penguatan peran desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Dalam forum Rembug Warga yang digelar di Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (21/6/2025), Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan pentingnya membangun ekosistem ekonomi desa guna mempercepat pengentasan kemiskinan nasional.
Menurut Muhaimin, pengentasan kemiskinan tidak dapat ditunda karena angka kemiskinan di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin per September 2024 tercatat 24,06 juta jiwa, atau sekitar 8,57 persen dari total penduduk Indonesia.
“Kita harus cepat bergerak. Persoalan kemiskinan bukan hanya soal statistik, tapi soal kualitas hidup masyarakat. Dan desa memegang peran penting dalam mengubah itu,” ujar Muhaimin dalam pidatonya di hadapan ratusan warga dan pemangku kepentingan desa.
Acara Rembug Warga ini merupakan bagian dari tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Inpres tersebut mendorong sinergi antarinstansi dan pelibatan masyarakat dalam program-program pemberdayaan di tingkat desa.
Dengan pendekatan berbasis desa, pemerintah berharap solusi kemiskinan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. Pemberdayaan warga melalui usaha mikro, koperasi, dan penguatan kapasitas lokal menjadi langkah utama yang didorong dalam forum tersebut.
Redaksi01 – Alfian