Desa Kelawi: Jejak Wisata Bahari dan Agrowisata di Ujung Selatan Sumatra

LAMPUNG SELATAN – Tersembunyi di antara perbukitan Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, terdapat Desa Kelawi yang menyimpan kekayaan wisata alam yang luar biasa. Meski baru dimekarkan pada tahun 2000, desa ini telah berkembang pesat sebagai destinasi wisata yang dikenal luas, terutama berkat pesona Pantai Minang Rua.

Dengan garis pantai sepanjang hampir 10 kilometer, Desa Kelawi menawarkan panorama bahari yang memikat. Pantai Minang Rua, yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), menjadi ikon utama desa ini. Pasir putihnya terbentuk secara alami akibat dampak pembangunan Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, menciptakan lanskap yang memesona.

“Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola dengan baik di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Kelawi Mandiri bersama Pokdarwis,” ujar Rian Haikal, Sekretaris BUMDesa Kelawi Mandiri, Senin (20/1/2025).

Pantai ini juga menjadi habitat penyu yang rutin bertelur di musim tertentu. Pokdarwis pun aktif menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan penjagaan malam dan merawat telur-telur penyu hingga menetas. Wisatawan yang beruntung bahkan dapat ikut serta dalam pelepasan tukik ke laut.

Tak hanya bahari, Desa Kelawi juga menawarkan agrowisata dengan komoditas unggulan seperti alpukat dan pisang varietas lokal bernama Pipit Kelawi yang telah bersertifikasi. Lewat program “1 KK, 2 Pohon Alpukat”, desa mendorong setiap keluarga menanam dua bibit alpukat, dengan dukungan pembibitan dari greenhouse desa.

Keindahan alam lainnya mencakup Green Canyon, laguna berair jernih yang dikelilingi pepohonan rindang, Air Terjun Jamara dengan tujuh undakan alami, Air Terjun Khaja Saka yang mengalir melalui celah bebatuan alami, hingga Goa Lalay yang dihuni ribuan kelelawar.

Taman Bawah Laut dan Spot Jumping juga menjadi magnet wisatawan. Kegiatan snorkeling dan free diving memungkinkan pengunjung menyaksikan terumbu karang dan ikan hias, termasuk ikan badut (Nemo), di kedalaman 1–3 meter. Sementara itu, pencinta adrenalin bisa mencoba melompat dari tebing setinggi 15 meter ke laut.

Desa Wisata Kelawi dibuka setiap hari pukul 08.00–19.00 WIB. Tiket masuk ke objek wisata seperti Pantai Minang Rua dikenakan biaya mulai Rp5.000 hingga Rp25.000, tergantung lokasi. Jaraknya hanya sekitar 10 kilometer dari Pelabuhan Bakauheni, menjadikannya mudah dijangkau wisatawan.

Jumlah kunjungan meningkat signifikan dari 85.000 orang pada 2022 menjadi 95.000 orang pada 2023. Pendapatan pun naik dari Rp1,2 miliar menjadi Rp1,5 miliar, berasal dari tiket, homestay, dan penjualan produk lokal. Berkat pengelolaan yang baik dan keterlibatan masyarakat, Desa Kelawi dinobatkan sebagai pemenang Desa BRIlian Hijau atas inovasi berkelanjutannya.

Desa Kelawi membuktikan bahwa desa bisa menjadi destinasi wisata unggulan jika dikelola dengan inovatif dan berkelanjutan. Tidak hanya menjadi sumber pendapatan, tetapi juga sarana pelestarian lingkungan dan budaya lokal. []

Redaksi10

About admin01

Check Also

80 Event Siap Guncang Banyuwangi di B-Fest 2025, Ipuk Ajak Wisatawan Segera Liburan

BANYUWANGI — Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kembali menghadirkan rangkaian acara unggulan dalam Banyuwangi Festival (B-Fest) 2025, …

Bukan Hanya Soal Jalan Rusak, Ini Strategi Dispar Kukar Bangun Wisata Desa

KUTAI KARTANEGARA — Potensi wisata alam seperti Air Terjun Kembar di Desa Santan Ulu, Kecamatan …

Lagoi, Alternatif Eksklusif yang Kian Dilirik Wisatawan Internasional

BINTAN – Jika selama ini Bali dikenal luas sebagai destinasi unggulan pariwisata Indonesia, kini kawasan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *