SUMEDANG – Ruas jalan yang menghubungkan Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, dengan Desa Ciuyah, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, amblas akibat tergerus air pada Minggu (20/4/2025) sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat kejadian tersebut, akses masyarakat menjadi terisolasi total karena jalur tersebut tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Peristiwa ini terjadi di Dusun Sukamunjul, RT 02 RW 08, Desa Cibereum Wetan. Dampaknya, aktivitas warga terganggu, terutama bagi para pelajar yang bersekolah di SD Pasir. Warga pun berinisiatif membuat jalan setapak sementara agar anak-anak tetap bisa berangkat sekolah.
“Akses warga terisolasi, tidak bisa dilewati roda dua dan roda empat. Warga bikin jalan setapak untuk bisa dilewati oleh anak-anak SD, sebanyak 25 orang yang bersekolah di SD Pasir,” ungkap Kosdiani Wulandari dari Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang, saat dikonfirmasi pada Minggu siang.
Kosdiani menjelaskan, jalan yang amblas tersebut memiliki panjang sekitar 30 meter, lebar 4 meter, dan kedalaman hingga 10 meter. Menurut hasil asesmen awal, kerusakan ini disebabkan oleh aliran air dari area pesawahan yang melintasi badan jalan, kemudian meresap ke dalam tanah. Kondisi ini diperparah oleh keberadaan Sungai Cikaso yang mengalir di bawah jalan, sehingga mempercepat terjadinya longsor.
Menindaklanjuti laporan warga, Tim Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sumedang segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan asesmen lapangan. Sebagai langkah awal, tim membuat jalur alternatif darurat khusus untuk para pelajar agar kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
“Selain penanganan teknis, kami juga memberikan imbauan kepada warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Mengingat, saat ini telah memasuki musim penghujan dengan potensi angin kencang dan petir,” lanjut Kosdiani.
Hingga berita ini ditulis, jalan utama masih ditutup total dan belum dapat dilalui kendaraan. BPBD Sumedang menyebutkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah perbaikan struktur jalan dan penataan saluran irigasi untuk mencegah kejadian serupa terjadi kembali di masa mendatang.[]
Redaksi10