JEMBER – Masyarakat Desa Glundengan terus melestarikan tradisi tasyakuran tutup tandur sebagai bentuk ungkapan Rsyukur atas hasil panen yang diperoleh. Tradisi ini menjadi bagian penting dalam kehidupan petani dengan harapan agar hasil pertanian semakin melimpah dan membawa berkah bagi seluruh warga.
Sepanjang awal tahun 2025, tercatat sudah tiga kelompok tani di Desa Glundengan yang menggelar kegiatan ini di lokasi dan waktu berbeda. Kegiatan pertama dilaksanakan oleh kelompok tani Padi Indah 2 di Dusun Sumberjo pada Jumat, 24 Januari 2025.
Selanjutnya, kelompok tani Padi Indah 1 dari dusun yang sama menggelar acara serupa pada Rabu, 29 /01/2025.
Terakhir, pada Minggu, 2 Februari 2025, tasyakuran tutup tandur diadakan oleh kelompok tani Tanjung Jaya dan Tanjung Harapan di Dusun Tanjungsari.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah desa (Pemdes), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), serta kepala dusun setempat. Selain itu, para petani, baik yang tergabung dalam kelompok tani maupun yang tidak, turut hadir dalam kegiatan ini. Kehadiran berbagai elemen masyarakat menunjukkan kebersamaan yang kuat dalam menjaga tradisi dan menghormati hasil bumi yang telah diperoleh.
Dalam sambutannya, Pejabat (Pj.) Kepala Desa Glundengan menyampaikan harapannya agar tanaman yang akan ditanam pada musim berikutnya dapat menghasilkan panen yang lebih melimpah dan penuh berkah. Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan di antara para petani agar sektor pertanian di desa tetap berkembang.
Lebih dari sekadar ritual syukur, tasyakuran tutup tandur juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan solidaritas antarpelaku pertanian. Dengan mempertahankan tradisi ini, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat seiring dengan hasil panen yang lebih baik pada musim-musim mendatang.[]
Redaksi10