kabarmadura.id

Kekeringan di Pamekasan: 75 Desa Terkena Dampak, Bantuan Air Bersih Terus Didistribusikan

PAMEKASAN – Polres Pamekasan, Jawa Timur, terus menggencarkan distribusi bantuan air bersih ke sejumlah desa terdampak kekeringan di wilayah itu. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Polsek Galis bersama Polres Pamekasan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan.

Tim gabungan ini mendistribusikan bantuan air bersih ke warga Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan. “Warga Dusun Candi di Desa Polagan, Kecamatan Galis menjadi sasaran distribusi bantuan air bersih, karena sumber air warga saat ini sudah banyak yang kering,” kata Kapolsek Galis AKP Nining Dyah saat memimpin distribusi bantuan air bersih itu.

Ia menuturkan, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan sebelumnya dikenal sebagai desa subur, karena di desa itu banyak warga yang melakukan pengeboran dan memiliki sumur.
Namun, sejak sepekan lalu, sebagian sumur warga sudah banyak yang mengering, sehingga membutuhkan bantuan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. “Dusun Candi di Desa Polagan, Kecamatan Galis ini merupakan dusun yang paling parah, karena lokasinya di dekat pantai,” katanya.

Kegiatan distribusi bantuan air bersih ini juga dimanfaatkan langsung oleh aparat kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan dan Polsek Galis menyampaikan sosialisasi tentang Pilkada 2024. Para petugas ini mengajak masyarakat agar mereka ikut berperan aktif dalam menjaga situasi yang kondusif. “Sebentar lagi Pamekasan akan menggelar pilkada, bagi bapak dan ibu yang beda pilihan, jangan sampai bertengkar, mari kita jaga kerukunan,” ucap Nining.

Sementara itu, berdasarkan data BPBD Pamekasan, jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini sebanyak 75 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Jumlah ini bertambah dibanding tahun lalu yang hanya 72 desa. Menurut Pelaksana Tugas Kepala BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi, jenis kekeringan yang terjadi di Pamekasan selama ini ada dua yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.

Kekeringan kritis terjadi saat kebutuhan air mencapai 10 liter lebih per orang per hari, sementara jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sedangkan kering langka terjadi saat kebutuhan air di bawah 10 liter saja per orang per hari, sedangkan jarak tempuh dari rumah warga ke sumber air terdekat antara 0,5 kilometer hingga 3 kilometer. []

Redaksi09

About Rara

Check Also

Sumedang Jadi Pusat Peringatan Hari Desa 2025, Desa Mandiri Jadi Sorotan

SUMEDANG – Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa (Dirjen Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), La Ode …

Polres Majalengka Amankan Pemilihan Ketua Karang Taruna Desa Babakan Periode 2025-2030

MAJALENGKA – pertajati, Pada hari Jumat, 10/01/25 bertempat di Balai Desa Babakan, Kecamatan Kertajati, Kabupaten …

Babinsa Koramil 0201-14/PB Berikan Dukungan Moril kepada Keluarga Berduka di Desa Baru

DELI SERDANG – Babinsa Koramil 0201-14/PB, Serda Darmono Aruan, menghadiri rumah duka di Dusun 1, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *