Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
PEMERINTAH Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) terus mendorong penguatan ekonomi desa dengan menggandeng berbagai elemen, termasuk sektor perbankan daerah. Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/08/2025), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar mengajak masyarakat Sumenep untuk meneguhkan semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi.
Direktur Utama PT BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menegaskan bahwa kemerdekaan bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum untuk mengisi ruang pembangunan dengan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi. “Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini bukan hadiah semata, melainkan buah dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Tugas kita adalah mengisinya dengan karya nyata, termasuk memperkuat pondasi ekonomi masyarakat,” ujarnya usai mengikuti upacara di halaman Kantor Pusat BPRS Bhakti Sumekar, Senin (18/08/2025).
Sebagai bank daerah yang berkomitmen pada inklusi keuangan, BPRS Bhakti Sumekar terus hadir mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pembangunan ekonomi desa. Melalui akses permodalan syariah, pembinaan usaha, dan program literasi keuangan, bank ini menempatkan masyarakat sebagai subjek utama pembangunan.
Sejak awal Agustus, seluruh kantor BPRS Bhakti Sumekar dihiasi ornamen merah putih. Hiasan tersebut bukan hanya simbol nasionalisme, tetapi juga pengingat pentingnya persatuan, kebersamaan, serta peran aktif masyarakat dalam pembangunan daerah.
“Kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak berhenti pada euforia simbolis kemerdekaan. Lebih dari itu, semangat membangun daerah harus menjadi tekad bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Sumenep bisa menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera,” tambah Hairil.
Kehadiran BPRS Bhakti Sumekar diharapkan dapat memperkokoh kemandirian finansial masyarakat dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kerakyatan, sebagai bentuk nyata pengisian kemerdekaan di era modern.
Redaksi01-alfian
