images.contentstack.io

Runswick Bay: Desa Indah yang Sepi Warga Akibat Lonjakan Properti Liburan

JAKARTA   – Warga lokal di sebuah desa pinggir pantai Inggris kesal lantaran para turis memborong rumah di sana. Masalahnya, harga properti semakin mahal dan penduduk desa semakin berkurang, bahkan sampai tersisa 14 orang saja.
Dikutip dari MetroUK, desa di Runswick Bay, North Yorkshire, Inggris ini memang dipuji sebagai salah satu tempat terbaik untuk tinggal di Inggris. Namun, siapa sangka ternyata kehidupan di desa tersebut tidak begitu baik bagi penduduk setempat.

Menurut warga, kondisi sekarang begitu parah sampai hanya ada ‘satu rumah di pasar pada satu waktu’. Permintaan properti di desa sangat tinggi tetapi rumah jarang tersedia. Harganya juga naik karena orang luar membeli rumah untuk liburan. Seorang pemilik kafe yang juga penduduk asli menyebut kehidupan di desa tersebut sangat damai dan tidak ada kemacetan. Namun, kini sudah berubah semakin ramai pengunjung. “Dulu tidak pernah terlalu ramai, tetapi setelah lockdown (COVID-19) pertama, banyak orang berbondong-bondong datang ke sini,” kata pemilik kafe itu dikutip dari MetroUK, Senin (14/10/2024)

Desa ini menjadi tempat yang hits untuk berlibur. Runswick Bay mendapat reputasinya sebagai tempat yang indah pada masa karantina COVID-19. Salah satu media sampai menobatkannya sebagai pantai terbaik di Inggris, sehingga membuat keadaan di desa menjadi lebih buruk. “Saya kira ada 14 penduduk tetap di sini. Namun, selama hidup saya, mayoritas penghuninya adalah akomodasi liburan,” katanya. Menurutnya, desa ini kurang cocok bagi penduduk yang kehidupannya lebih modern, sehingga “Saya berharap desa ini lebih layak huni, tetapi banyak pondok di sini sebenarnya sangat kecil dan tidak cocok untuk penduduk modern,” imbuhnya.
“Saya pikir sebagian besar keluarga akan kesulitan untuk tinggal di sini,” tambahnya.

Sementara itu, seorang wanita yang dulu besar di Runswick menyebut desa itu sudah sangat berubah dari tahun ke tahun. Dulu ada lebih banyak penduduk tetap yang tinggal di desa ini. “Saya juga ingat dulu ada bar lokal yang ramai. Sangat disayangkan bar itu tutup. Seperti di tempat lain, penduduk setempat tidak mampu lagi membeli rumah di sini,” ungkapnya.
“Rumah tidak sering dipasarkan di sini. Jika (ada rumah yang) dipasarkan, harganya sangat mahal,” ungkapnya.

Meskipun populer di kalangan pembeli rumah kedua, desa tersebut sebenarnya tidak terlalu praktis untuk ditinggali sehari-hari menurut salah satu pasangan yang berkunjung. “Tempat ini indah, tetapi saya tidak bisa bayangkan membesarkan anak remaja atau apa pun di sini atau mencoba mencari pekerjaan,” katanya. “Kamu harus bekerja dari jarak jauh atau bepergian ke tempat lain. Tidak ada toko di desa ini dan tidak ada stasiun kereta terdekat juga,” lanjutnya. Warga frustasi dibuat frustasi karena desa mereka diambil alih pendatang yang ingin memiliki rumah liburan. Namun, ada sebagian orang yang senang karena desa tersebut menjadi objek wisata.

Pengelola hotel di pusat Runswick Bay, Tom Rose mengaku suka tinggal di situ bagaimana pun cuacanya. “Runswick jelas memiliki pesona tertentu yang membuat orang jatuh cinta. Sebagian besar pemilik pondok tidak tinggal di sana, tetapi mereka sering datang sepanjang tahun,” ujarnya. “Semua orang yang datang sangat ramah, mungkin karena mereka semua sedang berlibur. Kami memang kedatangan beberapa penduduk setempat dan mereka juga ramah,” pungkasnya.
Pada Maret 2023, penduduk setempat yang marah menunjukkan aksi protes dengan membuat slogan grafiti raksasa terhadap properti rumah seken.

Pesan yang kuat yang disemprotkan pada dinding di luar salah satu rumah. Warga meminta pembeli rumah kedua itu menyewakan atau menjual rumah kosongnya ke penduduk setempat dengan harga yang wajar. Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya. []

Redaksi09

About Rara

Check Also

Pesona Hakuba dan Lerici: Desa Wisata yang Memikat Hati Wisatawan Dunia

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mempromosikan pariwisata dunia (UNWTO) baru saja mengeluarkan 54 desa terpilih yang …

Al-Hutaib, Desa Indah di Yaman yang Berada di Atas Awan

KALIMANTAN TIMUR – Keindahan Desa Al-Hutaib termasyur ke seluruh penjuru dunia. Desa ini berada pada …

Menyusuri Yvoire, Desa Abad ke-14 yang Memukau di Tepi Danau Jenewa

KALIMANTAN  TIMUR – Yvoire adalah sebuah desa menawan di tepi Danau Jenewa, Prancis. Dikenal karena …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *