BANJARNEGARA – Kalilunjar merupakan salah satu desa wisata di Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah. Desa ini berbasis wisata alam dan buatan, wisatawan sering datang hanya untuk menikmati pemandangan dan rumah pohon di Bukit Asmara Situk (BAS).
Sebagaimana dilansir dari situs banjarnegarakab.go.id, desa wisata yang dilengkapi prasarana akomodasi penginapan, Tikako Cafe dan Java Culinary ini punya sejarah unik. Konon Konon pada zaman dahulu kala ada seorang prajurit perang Pangeran Diponegoro bernama ki Candra Mangku Negara yang lari dikejar oleh tentara Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Ki Candra dan istri kemudian bermukim di daerah itu sampai dikaruniai keturunan.
Nama Kalilunjar yang bermakna sungai mengalir ikan, berasal usul ketika Ki Candra Mangku Negara melihat suatu kejadian ganjil, pondok di tempat ia tinggali mengalir sungai kecil yang dipenuhi ikan hingga airnya tak terlihat. Ia pun menamai daerah itu Kalilunjar. Seiring waktu, keturunan Ki Candra Mangku Negara semakin banyak dan daerah itu berubah menjadi pedukuhan atau dusun, dan ia menjadi kepala dukuh. Di daerah itu, Ki Candra Mangku Negara pernah menancapkan tongkat yang kemudian menjadi pohon besar menyerupai alat musik gong.
Seiring berjalannya waktu genggong berubah menjadi dusun yang ramai dan padat sehingga ada keinginan untuk melebarkan ke daerah lain. Dengan bertambahnya usia dan merasa kurang mampu untuk memimpin dusun, maka Ki Candra memerintahkan Ki Pantjadiwirdja untuk membawa beberapa warga untuk pindah ke daerah yang lebih luas di bawah bukit genggong di sebuah areal persawahan untuk membuat permukiman sekaligus untuk memboyong pemerintahan dusun dari Genggong. daerah tersebut diberi nama Purwasari yang sekarang menjadi pusat pemerintahan Desa Kalilunjar.
Di kawasan wisata BAS, terdapat Tikako Cafe & Java Culinary, selain menyajikan makanan untuk wisatawan, Tikako juga merupakan tempat yang asyik untuk ber-selfie terutama pada malam hari. Di sian hari, wisatawan dapat menikmati kuliner sambil menikmati suasana segar dari gemercik Sungai Komprat. Arsitektur bangunan Tikako merupakan replikasi bentuk kapal yang unik, dipercantik dengan gemerlap lampu yang menambah suasana romantis di malam hari. []
Redaksi