MOROWALI Utara – Pemerintah Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mulai beradaptasi dengan ekosistem pasar digital seiring dengan perubahan perilaku konsumen di era teknologi saat ini.
Dorongan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Morowali Utara, Delis J Hehi, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Palu pada Minggu (23/6). Ia menilai transformasi digital menjadi kebutuhan mendesak agar BUMDes tidak tertinggal dalam kompetisi pasar.
Menurut Delis, penjualan produk secara daring kini menjadi standar baru dalam dunia usaha. Karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas manajerial dan inovasi dari para pengurus BUMDes, baik melalui pelatihan resmi maupun inisiatif pengembangan mandiri.
“Model penjualan produk melalui platform digital sudah menjadi tuntutan kemajuan. Sudah saatnya kita memperbarui cara berpikir. Peluang bisnis sangat terbuka, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” ujar Delis.
Ia menyoroti bahwa kelemahan umum BUMDes saat ini adalah minimnya kemampuan manajerial serta kurangnya inovasi dalam mengelola unit usaha. Oleh karena itu, penguatan kapasitas bagi aparat desa dan pengurus BUMDes dinilai penting untuk menjawab tantangan pasar modern.
Delis juga mengusulkan agar BUMDes menciptakan aplikasi sederhana yang dapat digunakan untuk menjual produk secara langsung ke konsumen. Selain itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah pusat juga dapat dimanfaatkan oleh BUMDes sebagai peluang usaha, seperti menyuplai bahan makanan.
“Setiap desa memiliki potensi yang bisa dikembangkan menjadi produk unggulan. Gunakan sumber daya lokal sebaik mungkin untuk menciptakan usaha yang sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Ia berharap BUMDes tidak hanya menjadi pelengkap di tingkat desa, tetapi mampu menjadi penggerak ekonomi lokal dengan produk-produk berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar digital.
Redaksi01 – Alfian