Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
PENERAPAN teknologi Reverse Vending Machine (RVM) atau “ATM Sampah” dinilai menjadi terobosan efektif dalam mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) sekaligus memperkuat praktik ekonomi sirkular di Sulawesi Tenggara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara, Edwin Permadi, dalam gelaran Sultra Maimo 2025 di The Park Kendari, tempat di mana teknologi tersebut dipamerkan kepada publik.
Edwin menegaskan bahwa teknologi RVM, yang dikembangkan oleh startup PlasticPay, tidak hanya layak diadopsi oleh lembaga perbankan, tetapi juga oleh pemerintah daerah, khususnya pengelola desa-desa wisata. Melalui kerja sama tersebut, masyarakat dapat menukarkan sampah plastik yang mereka kumpulkan dengan nilai digital yang setara, menciptakan insentif langsung untuk menjaga lingkungan.
Event Sultra Maimo 2025 menjadi panggung penting bagi BI Sultra untuk menunjukkan potensi integrasi teknologi dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan RVM, pengelolaan sampah menjadi lebih sistematis, transparan, dan memiliki nilai tambah bagi masyarakat. Edwin menyebut, implementasi mesin ini dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan, serta membuka peluang kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah.
Adopsi teknologi ini, menurut Edwin, juga sejalan dengan arah kebijakan nasional yang mendorong peran aktif sektor keuangan dalam transformasi hijau. Dalam jangka panjang, penggunaan RVM di kawasan desa wisata dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan.
Dengan inovasi ini, BI Sultra berharap para pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah dan lembaga perbankan di Sulawesi Tenggara, segera mengambil langkah konkret untuk mereplikasi dan mengembangkan layanan serupa demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Redaksi01 – Alfian
