Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
GERAKAN pemberdayaan desa kembali mendapat energi baru. Kali ini melalui program Desa Bersatu yang dicanangkan Asosiasi Kader Sosial Indonesia (AKSI) Sulawesi Utara bersama tokoh nasional Ir. Stevanus BAN Liow, MAP., M.Sc., dalam kegiatan bertajuk penguatan kapasitas desa yang digelar di Gedung Serbaguna (Waleta), Kabupaten Minahasa Selatan.
Program ini menjadi bagian dari rangkaian inisiatif yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), yang turut mendorong peningkatan kapasitas sosial dan kelembagaan desa melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor.
Menurut Stevanus BAN Liow, semangat yang dibangun dalam program ini adalah sinergi antar-desa dan antarelemen masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan. “Desa tidak lagi cukup hanya bertahan, tetapi harus mampu tumbuh dan saling memperkuat,” ujarnya di hadapan para kader sosial dan kepala desa.
Program Desa Bersatu memfokuskan pada tiga pilar utama: pemberdayaan sosial, penguatan kelembagaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Ketiganya didesain untuk mempercepat transformasi desa menuju entitas yang mandiri, berdaya, dan inklusif.
Dukungan penuh dari DPMD Sulawesi Utara menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperluas ruang belajar antar-desa. Melalui skema kunjungan pembelajaran, desa-desa akan saling bertukar pengalaman terbaik dalam tata kelola pemerintahan, pengelolaan keuangan, serta strategi pemberdayaan masyarakat.
Kepala DPMD Minahasa Selatan menyatakan bahwa pengembangan kapasitas sumber daya manusia desa merupakan bagian integral dari pembangunan. “Kami percaya bahwa penguatan desa dimulai dari manusia-manusianya. Karena itu, kolaborasi semacam ini sangat penting untuk membangun mentalitas gotong royong dan inovatif,” ungkapnya.
Kegiatan pencanangan ini tak hanya menjadi seremoni, melainkan juga momentum konsolidasi untuk membangun jejaring sosial pembangunan dari bawah. Para kader sosial desa yang tergabung dalam AKSI menjadi ujung tombak dalam menyalurkan aspirasi masyarakat serta menjembatani kebutuhan desa dengan arah kebijakan pembangunan.
Dengan semangat “Bersatu, Berdaya, dan Berkarya”, inisiatif ini diharapkan dapat melahirkan model desa kolaboratif yang mampu menjadi penggerak perubahan sosial dan ekonomi di daerah.
Redaksi01-Alfian
