Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
KEBERANIAN sejumlah kepala desa di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, untuk buka suara terkait proyek pengadaan internet desa dalam program “Smart Village” tahun 2023 menjadi sinyal kuat bahwa upaya penataan ulang tata kelola dana desa telah dimulai dari bawah.
Dua kepala desa yang diwawancarai secara terpisah mengungkap adanya kejanggalan dalam pelaksanaan proyek digitalisasi desa yang menggunakan alokasi Dana Desa tahun lalu. Mereka menyampaikan bahwa pelaksanaan program ini tidak sepenuhnya berjalan transparan, bahkan cenderung dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu.
Pernyataan terbuka ini mencerminkan kesadaran sebagian aparatur desa akan pentingnya integritas dan akuntabilitas dalam pengelolaan program pemerintah, terlebih yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat dan penggunaan dana publik.
Menurut pengamat kebijakan publik lokal, fenomena ini harus diapresiasi sebagai bagian dari gerakan perbaikan sistemik di tingkat desa. “Ketika kepala desa sendiri mulai berani bersuara, itu artinya mereka sudah jenuh dengan praktik-praktik yang membebani pemerintahan desa. Ini momen penting untuk evaluasi menyeluruh,” ujarnya.
Langkah para kepala desa ini diharapkan mendorong instansi terkait, termasuk inspektorat, kejaksaan, dan Kementerian Desa, untuk turun tangan melakukan audit dan penelusuran menyeluruh terhadap pelaksanaan program “Smart Village” di daerah tersebut.
Selain itu, suara para kepala desa ini perlu diperkuat oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, serta lembaga swadaya masyarakat agar tercipta ruang koreksi bersama yang sehat, tanpa tekanan maupun intervensi politik.
Jika keberanian ini mendapat perlindungan dan dukungan, maka bisa menjadi titik balik lahirnya desa digital yang benar-benar memberdayakan, bukan justru menjadi celah baru praktik korupsi.reKepala Desa
Redaksi01- Alfian
