CIANJUR – Program ketahanan pangan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mendapat sorotan dari anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Asep Guntara. Ia menilai program tersebut harus dijalankan secara optimal agar anggaran yang dialokasikan dari Dana Desa benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Asep pada Minggu, 22 Juni 2025, menanggapi implementasi program ketahanan pangan di sejumlah desa yang masih berjalan bervariasi. Menurutnya, setiap BUMDes perlu menyesuaikan program dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing desa.
“Tujuannya agar dana yang dikeluarkan benar-benar termanfaatkan dengan baik,” ujar Asep kepada Cianjur Ekspres.
Ia menjelaskan, alokasi anggaran untuk ketahanan pangan mencapai 20 persen dari total Dana Desa. Karena itu, pemanfaatannya harus dirancang secara matang dan berbasis pada kekuatan lokal agar berdaya guna dan berkelanjutan.
Asep mendorong agar BUMDes tidak hanya menjadi penyalur program, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi desa yang mampu mengelola sektor pangan secara kreatif dan produktif. Dengan begitu, ketahanan pangan tidak hanya menjadi jargon, melainkan terwujud dalam bentuk nyata di masyarakat.
Menurutnya, tantangan ke depan dalam pengelolaan ketahanan pangan desa adalah bagaimana menciptakan model usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah, sekaligus mampu meningkatkan kemandirian desa.[]
Redaksi01 – Alfian