PEMERINTAH tengah mempersiapkan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari strategi baru dalam sistem perekonomian nasional. Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menyampaikan optimisme bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menetapkan koperasi ini sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) karena dinilai mampu mengubah arah ekonomi Indonesia ke model yang lebih berkeadilan dan berpihak pada rakyat.
Pernyataan itu disampaikan Ferry dalam acara Penggerak Koperasi pada Jumat, 20 Juni 2025. Ia menekankan bahwa pendekatan koperasi di tingkat desa akan mengoreksi dominasi sistem ekonomi neoliberal dan mendorong sistem ekonomi kerakyatan yang lebih inklusif.
Menurutnya, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih tidak hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa, tetapi juga untuk menyelesaikan berbagai persoalan struktural yang dihadapi masyarakat desa, seperti ketergantungan pada tengkulak, jeratan rentenir, dan pinjaman daring yang tidak sehat.
Ferry mengungkapkan bahwa saat ini pembentukan koperasi tersebut telah memasuki fase akhir. Rencananya, pada awal Juli 2025 koperasi akan memasuki tahap operasional yang akan berlangsung selama tiga bulan. Ia mengingatkan bahwa tahap operasional ini akan menjadi fase yang lebih menantang karena menyangkut implementasi di lapangan dan pembuktian efektivitas koperasi dalam menjawab persoalan ekonomi desa.
Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap koperasi desa dapat menjadi kekuatan utama dalam distribusi ekonomi, menciptakan keadilan sosial, serta membuka akses bagi masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pengelolaan dan pengembangan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Redaksi01 – Alfian