UMKM Jadi Pilar Ekonomi Lokal di Kecamatan Loa Janan

ADVERTORIAL – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin menegaskan perannya sebagai tulang punggung ekonomi di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dari desa ke desa, geliat wirausaha lokal tumbuh dengan wajah yang beragam, mulai dari kuliner, konveksi, hingga produk herbal. Fenomena ini bukan sekadar pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pencarian identitas baru bagi masyarakat pedesaan.

Camat Loa Janan, Hery Rusnadi, menuturkan bahwa perkembangan UMKM di wilayahnya terbilang menggembirakan. Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari sinergi tiga unsur penting: pendampingan perusahaan sekitar, dukungan pemerintah daerah, dan antusiasme warga untuk mencoba hal baru.

“Program pendampingan sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan berbagai jenis usaha, mulai dari kuliner, konveksi, hingga produk berbasis herbal,” ujarnya, Rabu (14/05/2025).

Beberapa desa kini mulai dikenal dengan produk khasnya masing-masing. Desa Tani Harapan misalnya, telah melahirkan usaha sablon dan jahit pakaian yang cukup aktif. Di sisi lain, Purwajaya mulai menonjol dengan produk herbal berbahan dasar kunyit hitam. Ada pula Rane Harapan yang tengah mengembangkan produk ikan asap dan lada kemasan.

“Kami terus mendorong agar setiap desa memiliki ciri khas melalui produk unggulannya. Ini penting sebagai langkah awal dalam membangun identitas ekonomi lokal yang kuat,” tambah Hery.

Dengan potensi yang kian bervariasi, Loa Janan sedang berusaha membangun ekosistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan desa. Meskipun belum ada satu produk yang benar-benar mendominasi pasar, langkah ini dipandang penting sebagai pijakan awal menuju UMKM yang berdaya saing.

Hingga kini, mayoritas UMKM di Loa Janan masih berupa usaha rumahan berskala kecil. Produk mereka umumnya dipasarkan secara lokal, baik melalui jaringan tetangga maupun pasar tradisional. Di titik inilah, dukungan pemerintah daerah menjadi kunci agar para pelaku UMKM bisa naik kelas.

Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui berbagai dinas teknis, terus berupaya memberikan fasilitas. Hery menilai bahwa langkah konkret tersebut telah memberi dampak nyata bagi masyarakat.

“Dinas Koperasi dan UMKM, misalnya, telah menyalurkan bantuan berupa alat produksi. Selain itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga berperan aktif dalam membantu ibu-ibu rumah tangga melalui pelatihan usaha dan pemberian alat kerja,” jelasnya.

Meski dukungan teknis sudah mulai dirasakan, tantangan terbesar yang masih mengemuka adalah masalah pemasaran. Banyak pelaku UMKM sudah memiliki kemampuan produksi yang cukup baik, bahkan ditopang oleh modal usaha. Namun, produk mereka sering kali sulit menjangkau pasar yang lebih luas dan berkelanjutan.

Hery menegaskan bahwa persoalan ini kini menjadi fokus utama pemerintah kecamatan. “Program Kredit Kukar Idaman telah membantu pelaku usaha dalam hal permodalan. Sekarang fokus kami adalah memastikan produk mereka bisa dipasarkan secara efektif dan berkesinambungan. Akses pasar adalah kunci agar UMKM di Loa Janan bisa benar-benar mandiri dan maju,” pungkasnya.

Loa Janan saat ini sedang membangun arah baru bagi perekonomian desa. Tidak hanya soal bertahan hidup, UMKM mulai diarahkan untuk menciptakan produk khas yang bisa menjadi identitas daerah. Jika berhasil, maka setiap desa di Loa Janan berpotensi dikenal bukan hanya sebagai wilayah administratif, melainkan juga pusat ekonomi dengan produk unggulannya masing-masing.

Dengan dukungan pemerintah, sinergi lintas sektor, dan semangat masyarakat yang terus tumbuh, Loa Janan diharapkan mampu menjadi contoh kecamatan yang berhasil memanfaatkan potensi lokalnya. Ke depan, tantangan utama adalah bagaimana menghubungkan produk UMKM desa dengan pasar yang lebih luas, baik regional maupun nasional.

Bagi Hery dan pemerintah kecamatan, cita-cita besar ini hanya bisa terwujud jika masyarakat tetap konsisten, sementara pemerintah dan pihak swasta menjaga komitmen untuk mendampingi. Jalan masih panjang, namun pondasi ekonomi kreatif berbasis desa sudah mulai terbangun di Loa Janan. []

Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto

About admin03

Check Also

PGRI Kukar Tegaskan Dukungan atas Regulasi Baru Pembagian Beban Kerja Guru

PDF 📄ADVERTORIAL – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan kesiapannya untuk …

Disdikbud Kukar Gandeng PGRI untuk Perkuat Implementasi Regulasi Pendidikan

PDF 📄ADVERTORIAL – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara menekankan pentingnya pemahaman guru …

Literasi dan Identitas Daerah, Kukar Gelar Bincang Buku Puisi di Ruang Publik

PDF 📄ADVERTORIAL  – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menciptakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *