DI TENGAH arus digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi perkotaan, keberhasilan Desa Hargobinangun dalam mengembangkan potensi lokal melalui program Desa BRILiaN menunjukkan arah baru pembangunan pedesaan yang berbasis kolaborasi, inklusi keuangan, dan kelestarian lingkungan.
Terletak di Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, desa ini menjadi salah satu dari 40 besar penerima manfaat program Desa BRILiaN tahun 2023 yang digagas oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dengan luas wilayah sekitar 14.300 meter persegi dan lokasi strategis di lereng Gunung Merapi, Hargobinangun menjadi percontohan sinergi antara sektor keuangan dan pengembangan ekonomi berbasis wisata serta UMKM.
Program Desa BRILiaN sendiri bertujuan untuk memperkuat daya saing desa melalui literasi keuangan, digitalisasi UMKM, hingga penguatan kelembagaan lokal. Dalam konteks Hargobinangun, program ini menjadi motor penggerak ekonomi melalui pengelolaan potensi wisata alam yang berkelanjutan serta peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro.
Namun, yang menarik dari pendekatan Hargobinangun bukan hanya keberhasilan finansial, tetapi juga keberpihakannya pada ekonomi hijau. Desa ini menjaga harmoni antara pembangunan dan pelestarian, di mana kegiatan ekonomi tidak mengorbankan keberlanjutan lingkungan, terutama mengingat posisinya yang berada dalam kawasan penyangga Merapi.
Pemberdayaan desa lewat kemitraan dengan lembaga keuangan seperti BRI menjadi contoh konkret bahwa intervensi perbankan tak hanya soal kredit, melainkan juga transformasi sistemik desa melalui edukasi, digitalisasi, dan akses pasar yang lebih luas.
Hargobinangun menjadi bukti bahwa desa bisa menjadi episentrum inovasi, asal didukung dengan kebijakan yang inklusif, akses permodalan yang terarah, serta partisipasi aktif masyarakat setempat. Ke depan, model seperti ini layak direplikasi di daerah lain, khususnya desa-desa yang memiliki potensi serupa dalam wisata dan kerajinan lokal.
Redaksi01-Alfian