BANYUMAS — Peresmian Kampung Kauman Heritage di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, menjadi simbol penguatan sinergi antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi lokal. Dalam acara Grand Launching yang digelar pada Minggu (22/06/2025), Anggota Komisi VII DPR RI, Siti Mukaromah, menyampaikan pandangannya tentang peran penting desa wisata dalam mendorong tumbuhnya ekosistem ekonomi berbasis masyarakat.
“Desa wisata seperti Kauman Heritage mampu menghidupkan UMKM lokal, termasuk industri rumahan seperti ecoprint, umah kerupuk, dan jamu tradisional. Inilah wajah ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya,” ujar Siti dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (27/06/2025).
Kampung Kauman Heritage, yang terletak di RT 05/ RW 02 Desa Sudagaran, kini menjadi bagian dari 21 desa wisata yang telah dikembangkan di Kabupaten Banyumas. Keberadaannya semakin memperkaya ragam destinasi wisata tematik di wilayah tersebut, dengan menyuguhkan berbagai titik atraksi budaya dan edukasi seperti Teras Kota Lama, Umah Jamu, Griya Musik, Ecoprint, Garasi Art Gallery, hingga Wisata Edukasi West Street.
Siti juga menyoroti pentingnya aksesibilitas menuju desa wisata sebagai faktor kunci pengembangan. Ia menyatakan komitmennya untuk mendorong konektivitas Kampung Kauman Heritage dengan sarana transportasi umum, terutama dari Stasiun Purwokerto dan Stasiun Kroya, guna mempermudah kunjungan wisatawan.
“Lokasinya sangat strategis dan berpeluang besar untuk dijadikan hub wisata budaya di Banyumas. Kita harus bantu koneksikan agar lebih mudah dijangkau masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya Kauman, sejumlah desa wisata lain di Banyumas turut mengusung tema dan karakter yang unik. Desa Wisata Pekunden dikenal dengan wisata kreatif seperti Kampung Nopia dan Kebun Buah Naga, sementara Desa Wisata Melung, yang berbatasan langsung dengan Baturraden, menawarkan wisata alam, pertanian organik, dan pengamatan elang Jawa yang langka.
Langkah pengembangan desa wisata seperti ini dinilai sejalan dengan upaya pelestarian budaya, penciptaan lapangan kerja lokal, dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di tingkat desa.
REDAKSI01-ALFIAN