Pendekatan Holistik Pemkab Kukar Atasi 70% Kasus Stunting

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menemukan bahwa 70% kasus stunting di wilayahnya dipicu oleh pola hidup orang tua, termasuk kebiasaan merokok, kurangnya asupan gizi seimbang, dan rendahnya kesadaran tentang sanitasi serta kesehatan lingkungan. Berdasarkan temuan tersebut, Pemkab Kukar menerapkan pendekatan holistik untuk menanggulangi stunting, dengan melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mencapainya secara lebih efektif.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa pencegahan stunting tidak hanya berfokus pada anak yang sudah terdampak, tetapi juga pada perubahan perilaku orang tua dan keluarga.

“Stunting bukan sekadar masalah gizi anak, namun juga terkait kebiasaan keluarga. Jika orang tua masih merokok di dalam rumah, pola makan yang tidak teratur, dan kebersihan lingkungan yang kurang dijaga, maka risiko stunting tetap tinggi,” ujar Sunggono pada Kamis (13/03/2025).

Sebagai langkah konkret, Pemkab Kukar menggandeng berbagai OPD seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB). Pendekatan ini meliputi edukasi bagi calon orang tua, penyuluhan tentang bahaya rokok di lingkungan keluarga, serta kampanye hidup sehat di sekolah dan komunitas.

Sunggono menambahkan, langkah ini bertujuan agar penanganan stunting tidak hanya bersifat medis, tetapi juga mengarah pada perubahan sosial dan kebiasaan sehari-hari.

“Pencegahan stunting harus dimulai dari hulunya. Oleh karena itu, kami memberikan edukasi tentang pentingnya gizi sejak masa kehamilan, bahaya merokok, serta kebersihan lingkungan. Jika ini dilakukan bersama-sama, hasilnya akan lebih optimal,” jelasnya.

Pemkab Kukar juga meluncurkan program Bhakti Pantas (Bersama Hadapi Stunting dengan Kesadaran dan Tindakan Serentak), yang memiliki lima indikator utama untuk mengidentifikasi dan menangani keluarga berisiko stunting. Kelima indikator tersebut adalah kondisi ekonomi keluarga, pola makan dan gizi, perilaku hidup sehat, akses layanan kesehatan, serta pendidikan dan kesadaran orang tua.

Program ini memungkinkan intervensi yang lebih tepat sasaran, terutama bagi keluarga dengan faktor risiko tinggi. Hasilnya, angka stunting di Kukar berhasil ditekan dari 27% menjadi 16,5% pada September 2024, dan hingga awal 2025 angka tersebut turun lebih jauh menjadi 14,6%.

“Kami sangat optimis melihat tren yang sangat positif. Dengan pendekatan berbasis perilaku ini, kami yakin angka stunting akan terus menurun,” tambah Sunggono.

Melalui sinergi berbagai pihak, Pemkab Kukar berharap dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan. []

Penulis: Anggi Triomi
Penyunting; Nuralim

About reporterkukar01

Check Also

Digitalisasi Percepat Langkah Eksekusi di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Menghadapi keterbatasan fiskal yang cukup signifikan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) …

Pemerataan Guru di Kukar Fokuskan Kebutuhan Lapangan

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara mengambil langkah strategis dalam menyikapi …

Kolaborasi Kurban dan Lingkungan di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah inovatif dalam merespons tantangan lingkungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *