SEMANGAT literasi kembali menemukan gaungnya lewat kiprah seorang perempuan muda di Desa Sukadamai, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang. Retma Ratri, lulusan sekolah menengah kejuruan, tampil sebagai penggerak literasi yang berusaha membuka ruang belajar bagi anak-anak desa.
Dengan keterbatasan sarana, Retma memulai gerakan kecil berupa taman baca yang ia kelola bersama relawan setempat. Niatnya sederhana, agar anak-anak di lingkungannya memiliki akses membaca yang lebih baik. Dari kegiatan itu, ia perlahan berhasil menumbuhkan minat baca serta menanamkan kesadaran pentingnya pengetahuan bagi generasi muda di pedesaan.
Upaya Retma bukan hanya soal menyediakan buku, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Ia rutin menggelar kegiatan mendongeng, diskusi, hingga pendampingan belajar. Dukungan masyarakat desa membuat gerakan ini semakin berkembang, bahkan menarik perhatian banyak pihak yang peduli pada penguatan literasi di daerah.
Langkah kecil yang dimulai dari desa ini menjadi cerminan bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab institusi pendidikan formal, tetapi juga bisa lahir dari kepedulian individu. Retma membuktikan bahwa semangat dan konsistensi dapat menyalakan obor perubahan, meski dimulai dari tempat yang sederhana.
Gerakan literasi yang digagas Retma kini menjadi inspirasi, terutama bagi kaum muda di pedesaan, bahwa pendidikan dapat dibangun bersama-sama dari tingkat komunitas. Harapannya, semakin banyak pemuda desa yang mengikuti jejaknya untuk memperjuangkan akses ilmu bagi masyarakat.
Redaksi01-Alfian