Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
ADVERTORIAL – Semangat kolaborasi menjadi ruh utama dalam pelaksanaan Loa Janan Creative Fest 2025. Gelaran yang berlangsung selama dua hari di halaman Kantor Kecamatan Loa Janan itu tidak hanya menampilkan ragam hiburan, tetapi juga berhasil menghidupkan denyut ekonomi masyarakat. Festival resmi ditutup Camat Loa Janan, Heri Rusnadi, pada Rabu malam (02/07/2025).
Acara ini merupakan hasil kerja sama Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Loa Janan dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Tidak kurang dari 20 pelaku UMKM lokal memamerkan produk unggulan mereka, sementara panggung festival diramaikan penampilan seni tradisional, band lokal, hingga musisi nasional Dhyo Haw yang menghadirkan nuansa reggae.
Camat Loa Janan, Heri Rusnadi, menyebut kegiatan ini sebagai bukti nyata bahwa ide-ide dari generasi muda mampu memberi manfaat luas bagi masyarakat. “Loa Janan Creative Fest adalah hasil inisiatif komunitas kreatif lokal yang sejak tahun lalu kami dukung penuh. Tahun ini, berkat kolaborasi dengan Dinas Pariwisata, kegiatan berjalan lebih baik dan pengunjungnya jauh lebih ramai,” ujar Heri.
Ia menambahkan, dengan antusiasme yang begitu tinggi, festival serupa sebaiknya digelar dengan durasi lebih panjang. “Kegiatan seperti ini tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi masyarakat. Kami mencatat, ada 20 UMKM yang berpartisipasi dan sebagian besar transaksi dilakukan menggunakan QRIS. Sebagian besar produk mereka bahkan habis terjual malam ini,” ungkapnya.
Selain memacu perputaran ekonomi, acara ini juga memperkuat jalinan sosial antarwarga. Banyak pengunjung yang datang dari wilayah sekitar, bahkan dari Samarinda, sehingga festival ini berfungsi sebagai ruang temu lintas komunitas.
Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kukar, Zikri Umulda, menilai Loa Janan Creative Fest layak masuk dalam kalender resmi pariwisata daerah. Menurutnya, kegiatan yang digagas Kekraf Loa Janan sejalan dengan arah kebijakan Pemkab Kukar yang mendorong lahirnya event berskala nasional di tiap kecamatan.
“Kegiatan ini merupakan inisiatif murni dari komunitas Kekraf Loa Janan, dan kami sangat mendukung agar bisa terus berkembang. Konsep yang diusung sangat sejalan dengan arahan Bupati dan Wakil Bupati Kukar yang mendorong minimal satu event skala nasional di setiap kecamatan,” ujarnya.
Lebih jauh, Zikri menekankan bahwa keberhasilan acara tidak lepas dari sinergi banyak pihak. Dinas Pariwisata menggandeng Bankaltimtara, pelaku UMKM dari Muara Badak, seniman lokal, aparat kecamatan, serta komunitas pemuda.
“Tagline yang diangkat Kekraf Loa Janan, yakni ‘Kolaborasi Menyatukan Kita’, benar-benar terasa. Tadi kita saksikan langsung kolaborasi lintas kecamatan dan subsektor, seperti duet antara artis nasional dan Ketua Kekraf Samboja. Ini adalah wujud ekosistem kreatif yang hidup,” tambahnya.
Dinas Pariwisata Kukar menegaskan komitmennya untuk terus memperluas ruang kreasi di tingkat kecamatan. Bidang Ekonomi Kreatif akan menjadikan setiap event serupa sebagai wahana produktif bagi pelaku seni dan UMKM. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya mendapat hiburan, tetapi juga peluang memperkuat identitas budaya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Penutupan Loa Janan Creative Fest 2025 menjadi simbol lahirnya harapan baru. Lebih dari sekadar festival musik dan bazar UMKM, kegiatan ini dipandang sebagai cikal bakal ikon tahunan yang dapat mengangkat citra Loa Janan sebagai kawasan kreatif di perbatasan Kukar dan Samarinda. Dengan dampak positif yang nyata, masyarakat berharap agenda ini dapat berlanjut dengan skala yang lebih besar pada tahun-tahun mendatang. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto
