PEMERINTAH Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) tak hanya fokus mendorong kunjungan pembelajaran antardesa untuk pengembangan potensi lokal, tetapi juga mengintegrasikan upaya penguatan ketahanan pangan masyarakat melalui program-program nyata. Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut adalah penyaluran bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dilaksanakan di Desa Saotanre, Kecamatan Sinjai Tengah.
Sebanyak 199 warga Desa Saotanre menerima bantuan beras CPP untuk periode Juni–Juli 2025. Penyaluran dilaksanakan di Aula Kantor Desa Saotanre dan dipantau langsung oleh pemerintah desa serta jajaran terkait.
Bantuan ini bersumber dari stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Cadangan Pangan Pemerintah. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah tetap memiliki akses terhadap pangan pokok di tengah dinamika harga dan ketidakpastian ekonomi.
Kepala Desa Saotanre, Andi Sulaeman, S.Sos., mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat maupun daerah atas perhatian dan langkah nyata yang diberikan kepada warganya. “Bantuan ini sangat berarti bagi warga kami, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi. Semoga ini dapat meringankan beban dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Program penyaluran ini juga menjadi bagian dari kunjungan pembelajaran yang diinisiasi DPMD Kabupaten Sinjai. Desa Saotanre dinilai berhasil menerapkan sistem pendistribusian bantuan secara tertib, transparan, dan berbasis data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), sehingga layak menjadi rujukan praktik baik bagi desa lainnya.
Warga penerima bantuan menyambut antusias kehadiran program ini. Tak sedikit di antara mereka yang menyampaikan harapan agar bantuan seperti ini dapat dilanjutkan secara berkala, terutama di masa sulit menjelang musim paceklik atau potensi kenaikan harga pangan pokok.
DPMD menegaskan bahwa ke depan, model integrasi antara penyaluran bantuan dan kunjungan pembelajaran akan diperluas ke desa-desa lain, guna memastikan bahwa program pemberdayaan tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga membangun kesadaran kolektif dalam membangun ketahanan pangan dari desa
Redaksi01-Alfian