PEMERINTAH Kabupaten Banjarnegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) melakukan langkah nyata dalam memperkuat budaya baca masyarakat desa dengan menyalurkan 1.000 eksemplar buku kepada 44 perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat (TBM) yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten.
Bantuan ini bukan sekadar pengadaan buku, melainkan strategi jangka panjang yang bertujuan mengembangkan potensi desa melalui literasi. Dengan pendekatan berbasis komunitas, Pemkab Banjarnegara ingin menjadikan perpustakaan desa sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan peradaban lokal
Langkah ini selaras dengan inisiatif kunjungan pembelajaran potensi desa yang juga diinisiasi oleh DPMD. Program literasi tak lagi hanya fokus pada anak-anak sekolah, tetapi menyasar masyarakat lintas usia, mulai dari petani, ibu rumah tangga, hingga perangkat desa.
Sebanyak 44 desa penerima bantuan telah menunjukkan konsistensi dalam pengelolaan perpustakaan maupun taman bacaan. Mereka tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menggelar kelas-kelas komunitas, pelatihan menulis, hingga diskusi buku, menjadikan literasi sebagai bagian hidup sehari-hari.
Menurut salah satu pengelola TBM di Desa Gumelem, bantuan buku ini menjadi penyemangat baru bagi relawan dan warga yang selama ini swadaya menjaga budaya baca tetap hidup
Langkah Pemkab Banjarnegara ini membuktikan bahwa literasi adalah investasi jangka panjang. Dimulai dari desa, literasi tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Redaksi01-Alfian