DI TENGAH gelombang digitalisasi yang melanda Indonesia, Pemerintah Desa Lebuh, Kecamatan Belat, Kabupaten Karimun, menunjukkan komitmen nyata dalam menghadirkan pemerintahan desa yang adaptif dan transparan. Dengan menggandeng Komunitas OpenDesa atau Perkumpulan Desa Digital Terbuka, Desa Lebuh menyelenggarakan pelatihan Sistem Informasi Desa yang ditujukan khusus untuk perangkat dan operator desa.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam pengembangan potensi desa, yang turut mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui inisiatif kunjungan pembelajaran lintas wilayah oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD). Kunjungan ini membuka ruang belajar dari praktik baik yang sudah dilakukan desa-desa seperti Lebuh.
Candra, salah satu pemateri dari OpenDesa, menegaskan bahwa sistem informasi desa berbasis daring dirancang bukan hanya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, tetapi juga sebagai wujud komitmen terhadap transparansi pemerintahan.
Lebih dari sekadar teknologi, sistem ini memungkinkan warga untuk mengakses informasi tentang program pembangunan desa, laporan keuangan, dan kebijakan yang sedang berjalan secara real-time. Dengan demikian, desa bukan hanya menjadi subjek pembangunan, melainkan juga pelaku utama tata kelola yang transparan dan partisipatif.
Langkah Desa Lebuh dinilai sejalan dengan arah pembangunan desa-desa cerdas (smart village) yang saat ini terus digalakkan oleh berbagai pihak. Upaya penguatan kapasitas aparatur desa melalui pelatihan seperti ini menjadi kunci dalam menciptakan desa-desa yang siap menghadapi era digital secara menyeluruh.
Redaksi01-Alfian