HARAPAN besar masyarakat desa kembali mencuat terkait kondisi sekolah dasar yang memprihatinkan. Kepala desa menegaskan, aspirasi perbaikan sekolah telah berulang kali disampaikan dalam forum resmi, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Senin (01/09/2025), Kepala Desa menuturkan bahwa pihaknya secara konsisten membawa isu pembangunan sekolah ke dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat desa maupun kecamatan. Namun, hingga saat ini usulan tersebut belum mendapat tindak lanjut dari pemerintah daerah.
Meski Dana Desa yang diterima setiap tahun cukup besar, pemerintah desa mengaku tidak berani menggunakan alokasi anggaran untuk memperbaiki sekolah karena hal tersebut bukan kewenangan desa. Pengelolaan dan pembangunan sekolah berada di bawah tanggung jawab Dinas Pendidikan.
“Kami sudah menyampaikan di berbagai forum resmi. Setiap musyawarah pembangunan, masalah sekolah ini selalu kami usulkan,” ujar Kepala Desa.
Ia menduga keterlambatan realisasi pembangunan disebabkan oleh keterbatasan anggaran daerah. Meski begitu, pihak desa memastikan bahwa masalah ini tidak hanya menjadi perhatian pemerintah desa, tetapi juga menjadi topik penting dalam musyawarah bersama warga.
“Kondisi sekolah ini selalu kami bahas bersama masyarakat. Kami berharap ada langkah cepat dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk menjadikannya prioritas pembangunan,” tegasnya.
Masyarakat pun berharap agar pembangunan sekolah dapat segera direalisasikan. Mereka menilai fasilitas pendidikan yang layak merupakan hak dasar anak-anak di desa, sekaligus kunci meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Redaksi01-Alfian