MALANG – SDN 3 Mulyoasri di Kabupaten Malang menjadi lokasi pelaksanaan program Pintar Desa, kolaborasi antara pendidikan dan pengabdian dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya. Kegiatan ini berlangsung pada 14 hingga 17 Juli 2025 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Fisip Bangun Desa (FBD) UB 2025. Dalam kegiatan tersebut, lima mahasiswa dari berbagai program studi menghadirkan karya edukatif yang dirancang sebagai sarana kontribusi konkret di bidang pendidikan dasar.
Mahasiswi Ilmu Politik, Naflah Rieke Maulidina, mengangkat tema anti perundungan dengan tajuk “BERANI: Bersatu Erat, Anti Intimidasi”. Dalam sesi ini, siswa dikenalkan pada bahaya perundungan fisik maupun verbal melalui media poster edukatif serta praktik “kalimat baik” untuk menumbuhkan empati dan membentuk komunikasi yang positif.
Sementara itu, Rainfall Akbar Ferdinand dari Ilmu Pemerintahan mengusung tema pentingnya etika berbahasa melalui program “Bahasaku, Cerminan Sikapku”. Ia mengajak siswa berlatih bertutur dengan sopan karena tutur kata mencerminkan karakter. Keduanya kemudian berkolaborasi dalam sesi menulis dan membacakan kalimat positif yang menciptakan suasana kelas yang hangat dan membangun.
Dari program studi Hubungan Internasional, Feno Rizky Fernanda memperkenalkan konsep literasi finansial melalui pendekatan visual yang menarik. Ia mengajarkan pentingnya menabung dan mengelola uang sejak dini, agar siswa mampu bertanggung jawab secara finansial di masa depan.
Alya Nabila, juga dari Hubungan Internasional, fokus pada literasi dasar dengan mendorong siswa kelas tiga untuk membaca dan menjelaskan kembali isi bacaan. Ini bertujuan mengembangkan pemahaman teks sebagai bekal belajar jangka panjang.
Terakhir, Najma Afifah dari Ilmu Politik memperkenalkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui program “SIAP MENTAL: Sekolah Bukan Cuma Nilai, Tapi Nilai Hidup”. Ia menyampaikan nilai kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian sosial melalui cerita rakyat, permainan, dan diskusi ringan. Ia juga berkolaborasi dengan Alya menggunakan buku cerita sebagai media pembelajaran yang memperkaya wawasan serta menanamkan nilai budaya.
Program Pintar Desa ini tidak hanya menjadi ruang kreativitas mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara dunia pendidikan tinggi dan masyarakat desa, khususnya di Desa Mulyoasri. Dengan pendekatan komunikatif dan partisipatif, kelima karya tersebut sukses menyampaikan pesan pendidikan secara menyenangkan dan bermakna.
Redaksi03