SINERGI antara unsur pemerintah desa, kepolisian, dan masyarakat kembali terlihat dalam turnamen sepak bola “Kepala Desa Cup” yang digelar di Lapangan Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur. Turnamen yang diikuti oleh tim dari berbagai desa ini tidak hanya menjadi panggung kompetisi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran sosial dan pemersatu antarwarga.
Guna menjamin keamanan dan kelancaran selama pertandingan, personel Polsek Kaliorang diterjunkan ke lokasi. Salah satunya adalah Bripda Haikal, yang melaksanakan giat pengamanan dengan pendekatan humanis dan partisipatif. Dalam pelaksanaannya, ia juga aktif memberikan imbauan kepada panitia, pemain, dan penonton untuk menjunjung tinggi nilai sportivitas dan menjaga ketertiban umum.
“Turnamen ini adalah ajang silaturahmi masyarakat. Kami hadir untuk memastikan suasana tetap kondusif dan masyarakat dapat menikmati pertandingan tanpa gangguan,” ujar Bripda Haikal.
Kegiatan ini turut menjadi perhatian Kapolsek Kaliorang, AKP Damianus Jelatu, yang menegaskan bahwa keterlibatan aparat dalam pengamanan bukan sekadar prosedur keamanan, melainkan bagian dari komitmen kepolisian dalam mendukung aktivitas positif masyarakat desa.
“Setiap kegiatan masyarakat yang positif, apalagi yang bersifat mempersatukan, akan kami dukung penuh. Polsek Kaliorang hadir untuk memberi rasa aman dan nyaman, sekaligus mendampingi proses pemberdayaan sosial yang ada,” ucap AKP Damianus.
Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) turut memberi atensi terhadap kegiatan seperti ini, yang dinilai mampu mendorong penguatan kohesi sosial desa. Dalam konteks kunjungan pembelajaran desa yang sedang digencarkan, turnamen “Kepala Desa Cup” menjadi contoh kegiatan yang bisa dipelajari desa lain, karena menggabungkan aspek olahraga, sosial, keamanan, dan partisipasi warga.
Turnamen berlangsung tertib dan aman, serta mendapat apresiasi dari masyarakat dan panitia yang merasa terbantu oleh kehadiran aparat keamanan. Suasana kekeluargaan, sorak-sorai penonton, serta semangat fair play yang ditunjukkan para pemain, menjadi bukti bahwa olahraga tetap relevan sebagai media pembinaan karakter dan solidaritas desa.
Redaksi01-Alfian