DI TENGAH geliat pembangunan berbasis masyarakat, Desa Silungkang Tigo resmi mengharumkan nama Kota Sawahlunto dengan mewakili kota tersebut dalam ajang Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tahun 2025.
Penilaian lomba berlangsung meriah di Perpustakaan Desa Silungkang Tigo dan dihadiri langsung oleh tim juri provinsi serta sejumlah tokoh penting daerah. Mewakili Wali Kota Sawahlunto, Asisten I Drs. Irzam, K.MM, hadir untuk menyampaikan dukungan pemerintah secara langsung kepada masyarakat desa yang dikenal aktif dalam gerakan literasi ini.
“Pemerintah Kota Sawahlunto sangat mengapresiasi kesungguhan masyarakat Silungkang Tigo. Ini bukan hanya soal lomba, tetapi tentang komitmen bersama untuk menciptakan budaya literasi yang kuat di tengah masyarakat,” ujar Irzam, tanpa naskah pidato, menunjukkan kepedulian tulus terhadap kemajuan literasi desa.
Dukungan pemerintah daerah ini tak berdiri sendiri. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sumbar juga mencatat Silungkang Tigo sebagai salah satu desa yang proaktif dalam pengembangan potensi desa berbasis literasi. Melalui inisiasi kunjungan pembelajaran desa, DPMD mendorong replikasi praktik baik yang dilakukan Silungkang Tigo ke wilayah lain di Sumatera Barat.
Kepala DPMD Sumbar, dalam keterangan terpisah, menyebut bahwa perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tetapi menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat yang produktif. “Silungkang Tigo menjadi role model bagaimana semangat gotong royong bisa menciptakan ruang baca yang hidup,” ungkapnya.
Keberhasilan ini bukan semata hasil kerja instan, melainkan buah dari kolaborasi pemerintah desa, pemuda, kader PKK, serta masyarakat luas. Mereka bahu-membahu membangun sistem perpustakaan yang inklusif, edukatif, dan terus berkembang dengan pendekatan digital maupun program literasi berbasis kearifan lokal.
Dengan langkah ini, Sawahlunto tak hanya sekadar ikut serta, namun menegaskan diri sebagai salah satu kota yang serius membangun dari desa, dengan literasi sebagai pondasinya.
Redaksi01-Alfian