DESA Salassae, Kecamatan Bulukumpa, menjadi pusat perhatian setelah mendapat kunjungan dua perguruan tinggi ternama asal Makassar, yakni Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI). Kehadiran kedua kampus tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan teknologi dan pendampingan berkelanjutan.
Dari UNM, tim pengabdian membawa inovasi di bidang pertanian berupa smart irrigation pump berbasis energi surya. Teknologi ini dirancang untuk membantu petani dalam mengelola irigasi secara lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan keterbatasan sumber daya energi di pedesaan.
Sementara itu, UMI berfokus pada pendampingan manajerial dan penguatan kapasitas masyarakat desa, terutama dalam bidang kewirausahaan. Melalui pelatihan, warga didorong untuk mampu mengelola potensi lokal agar memiliki nilai tambah dan daya saing.
Kehadiran dua perguruan tinggi ini disambut antusias oleh warga yang berharap teknologi dan ilmu pengetahuan dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Harapan besar pun muncul agar Desa Salassae menjadi contoh desa mandiri yang mampu mengintegrasikan kearifan lokal dengan teknologi modern.
Kolaborasi ini tidak hanya menjadi momentum pengembangan pertanian berbasis energi terbarukan, tetapi juga wujud nyata peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.
Redaksi01-Alfian