TEMANGGUNG – Gelar UMKM dan Seni Budaya Lokal 2025 di Kecamatan Bejen menghadirkan suasana berbeda ketika para kepala desa (Kades) dan perangkat desa menampilkan tari warok di hadapan masyarakat. Pertunjukkan tersebut menjadi simbol kekompakan antara pemimpin dan warga, sekaligus memperkuat eksistensi kesenian tradisional di wilayah lereng Sumbing, Sindoro, dan Prau.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, turut hadir dan memberikan apresiasi atas kekompakan yang ditunjukkan melalui seni budaya. “Luar biasa kepanitiaan se-Kecamatan Bejen, ini bisa membuat acara sedemikian meriah. Pertunjukkan kesenian yang para senimannya Kades dan perangkat, juga masyarakat mengikis batas antara pemimpin dan yang dipimpin,” ujarnya, Sabtu (23/8/2025) malam.
Tak hanya menyaksikan, Bupati yang akrab disapa Agus Gondrong itu bahkan didaulat ikut menari bersama kelompok Sak Karepe Dewe (SKD) yang terdiri dari lurah, sekretaris desa (Sekdes), dan perangkat desa. Dengan penuh semangat, ia larut manjing jur ajer mengikuti gerakan rancak tari warok yang identik dengan kegagahan dan kebersamaan.
Kehadiran para pemimpin desa di panggung seni membuat penonton merasa terhibur sekaligus terkesan. Bagi masyarakat, momen ini bukan sekadar pertunjukkan, melainkan pesan moral yang kuat bahwa seni bisa menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan.
Pesan itu pun ditegaskan langsung oleh Bupati Agus Setyawan. “Temanggung itu milik semua, bukan milik perorangan. Maka, mari bersama-sama membangun kabupaten yang kita cintai ini untuk kemajuan, dan kesejahteraan rakyat, wujudkan Temanggung untuk semua,” katanya.
Acara Gelar UMKM dan Seni Budaya Lokal 2025 juga menampilkan berbagai kesenian tradisional dari 14 desa di Kecamatan Bejen. Selain tari warok, beragam tarian, musik tradisional, dan pentas budaya lainnya disuguhkan untuk menghibur masyarakat sekaligus menjaga warisan budaya agar tetap lestari.
Keterlibatan Kades, perangkat desa, hingga masyarakat menunjukkan bahwa seni tradisi tetap hidup ketika dijalankan bersama-sama. Momentum ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengangkat budaya lokal sekaligus mendorong pembangunan berbasis kebersamaan.
Redaksi03