Pemerintah Kabupaten Donggala melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) terus memperkuat upaya pencegahan stunting dengan menggencarkan program di tingkat desa dan keluarga. Langkah ini menjadi strategi penting dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas P2KB Donggala, Dudi Utomo Adi, menegaskan bahwa peran desa dan keluarga memiliki pengaruh besar dalam menentukan keberhasilan program pencegahan stunting. Menurutnya, intervensi gizi dan edukasi kesehatan harus dimulai dari lingkup terkecil, yakni keluarga.
“Peran desa dan keluarga sangat penting dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah kami,” ujarnya.
Program yang digalakkan Dinas P2KB Donggala meliputi pendampingan keluarga berisiko stunting, peningkatan kapasitas kader di tingkat desa, serta penguatan kerja sama lintas sektor dengan pemerintah desa dan lembaga kesehatan. Upaya tersebut dilakukan agar masyarakat lebih memahami pentingnya pola asuh, gizi seimbang, dan sanitasi yang baik.
Selain itu, P2KB juga mendorong pelibatan tokoh masyarakat dan kader Posyandu dalam memberikan edukasi kepada warga, terutama kepada ibu hamil dan pasangan usia subur. Harapannya, langkah preventif tersebut mampu menekan kasus stunting secara berkelanjutan di Donggala.
Langkah proaktif yang dilakukan Pemkab Donggala ini menjadi bukti keseriusan daerah dalam mendukung target nasional penurunan prevalensi stunting menjadi di bawah 14 persen pada tahun 2024.
Redaksi01-Alfian