ASAHAN – Wakil Bupati Asahan, Rianto SH, MAP kembali memimpin apel gabungan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), yang digelar di halaman Kantor Bupati Asahan, Senin (4/8/2025). Kegiatan ini menjadi momen penting bagi Rianto untuk menyampaikan arahannya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam sambutannya, Rianto menegaskan bahwa apel bulanan yang rutin dilaksanakan satu kali dalam sebulan ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga wahana untuk membangun semangat kolektif di kalangan aparatur pemerintah. Ia mengingatkan agar seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan berperan aktif sebagai pelaku utama dalam transformasi birokrasi dan penggerak pelayanan publik yang lebih cepat dan akuntabel.
“Seluruh ASN di lingkungan Pemkab Asahan diharapkan dapat menjadi pelaku utama perubahan birokrasi dan akselerator pelayanan publik, khususnya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Rianto di hadapan ratusan peserta apel.
Ia menambahkan bahwa semangat nasionalisme tidak boleh berhenti pada atribut dan simbol semata. Mengibarkan bendera, merapikan kantor, dan mengenakan atribut merah putih hanyalah manifestasi luar dari semangat kemerdekaan yang sesungguhnya.
“Kita ingin memastikan, setiap semangat kemerdekaan diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Memberikan pelayanan cepat, menghindari praktik lamban, dan menghadirkan solusi adalah bentuk penghormatan kita terhadap perjuangan bangsa,” tegasnya.
Selain memberikan arahan, Wabup juga menyampaikan evaluasi kinerja ASN dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengapresiasi unit kerja yang menunjukkan kemajuan, terutama dalam aspek pelayanan publik, peningkatan partisipasi masyarakat, serta tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Kabupaten Asahan memberikan penghargaan kepada sejumlah desa berprestasi dalam ajang Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Asahan Tahun 2025. Penilaian tersebut didasarkan pada indikator partisipatif, seperti kualitas musyawarah desa, pengelolaan dana desa, transparansi informasi publik, serta keberhasilan menggerakkan swadaya masyarakat.
“Evaluasi desa ini tidak berhenti di penyerahan piala saja. Tapi menjadi referensi model bagi desa lain dalam membangun secara partisipatif dan berkelanjutan,” pungkas Rianto.
Desa Sengon Sari, Kecamatan Aek Kuasan, meraih predikat terbaik I berkat penguatan kelembagaan, digitalisasi data desa, serta pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berhasil menggerakkan ekonomi lokal. Sementara itu, terbaik II diraih Desa Bandar Pasir Mandoge, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, dan terbaik III oleh Desa Ledong Barat, Kecamatan Aek Ledong.
Untuk kategori harapan, penghargaan diraih oleh Desa Rahuning, Kecamatan Rahuning (harapan I), Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang (harapan II), dan Desa Silau Maraja, Kecamatan Setia Janji (harapan III).
Redaksi03