DALAM era digital yang kian mendominasi, sepuluh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memilih jalur berbeda: menghidupkan literasi dari pinggiran kota. Mereka hadir di Desa Sidorukun, Kabupaten Gresik, membawa semangat perubahan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi yang terfokus pada pengembangan Perpustakaan Pelangi.Program ini tidak sekadar praktik lapangan biasa. Di bawah arahan langsung Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Gresik, KKN ini menjadi bagian dari kunjungan pembelajaran pengembangan desa, yang dirancang sebagai model kolaboratif literasi berbasis komunitas.Dipimpin oleh Amira, mahasiswa Teknik Sistem dan Industri angkatan 2021, tim KKN ini terdiri dari sembilan mahasiswa lintas jurusan yang semuanya aktif menggagas kegiatan literasi berbasis budaya lokal, edukasi kreatif anak-anak, serta digitalisasi koleksi buku perpustakaan desa.
Para dosen tak sekadar menjadi pengawas akademik. Mereka hadir secara langsung mendampingi mahasiswa, menjalin komunikasi dengan warga dan perangkat desa, serta membantu memetakan kebutuhan literasi masyarakat secara partisipatif.
Program KKN yang berlangsung selama 40 hari ini menyasar pelajar sekolah dasar, remaja karang taruna, hingga para ibu rumah tangga. Ragam kegiatan seperti Kelas Cerita Mingguan, Workshop Jurnalistik Cilik, dan Pojok Baca Digital menjadi titik temu antara mahasiswa, masyarakat, dan literasi.
Kepala Desa Sidorukun menyatakan apresiasinya atas inisiatif ITS yang menyentuh akar permasalahan literasi di tingkat desa. “Perpustakaan Pelangi kini bukan sekadar tempat menyimpan buku, tetapi telah menjadi ruang hidup bagi warga kami untuk tumbuh bersama,” tuturnya.
Redaksi01-Alfian