KAMPAR – Suasana antusias tampak mewarnai Gedung Serba Guna Desa Sipungguk, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, saat digelarnya program Apresiasi Literasi Tingkat Desa pada akhir Juli 2025. Acara ini menghadirkan lomba mengulas buku cerita anak yang melibatkan siswa-siswi dari SDN 007 Sipungguk dan SDN 002 Sipungguk, dan sukses menciptakan atmosfer belajar yang menyenangkan dan inspiratif.
Program ini merupakan hasil kolaborasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Perpustakaan Tuan Said, yang bertujuan menumbuhkan minat baca dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat secara lisan. Setiap peserta diminta memilih dan membaca buku dari koleksi perpustakaan, lalu menyampaikan ulasannya secara langsung di hadapan juri dan penonton. Penilaian mencakup pemahaman terhadap isi cerita, penyampaian pesan moral, serta kreativitas dalam mengekspresikan ide.
Tak hanya lomba, acara juga dimeriahkan oleh pertunjukan tari piring dari siswi SDN 007 Sipungguk yang berhasil memukau penonton. Momen ini sekaligus menjadi ajang unjuk bakat bagi siswa di luar kemampuan akademik.
Pengelola Perpustakaan Tuan Said, Ranti Aulia Cahyani, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kegiatan yang digagas mahasiswa KKN. Ia menyebut lomba tersebut bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga sarana membangun kepercayaan diri anak-anak di desa.
“Lomba mengulas buku ini sangat positif dan bermanfaat untuk meningkatkan minat baca siswa-siswi di SD Sipungguk. Anak-anak terlihat sangat antusias, dan kegiatan ini membuat mereka lebih percaya diri tampil di depan teman-teman serta gurunya,” ujar Ranti.
Ia juga memberikan pesan menyentuh kepada mahasiswa KKN yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya untuk kemajuan pendidikan di desa. “Terima kasih buat anak-anak KKN Desa Sipungguk. Tetap semangat, jadikan pengalaman ini sebagai bekal, sukses selalu buat kalian semua. Kakak bangga dengan apa yang kalian lakukan selama di desa ini,” tambahnya.
Guru SDN 007 Sipungguk, Fitra, turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan. Menurutnya, lomba ini menjadi sarana penting untuk membentuk kebiasaan membaca dan membangun kemampuan berpikir analitis siswa sejak dini.
“Kami sangat mendukung acara ini karena tidak hanya menumbuhkan minat baca, tapi juga meningkatkan kreativitas siswa dalam menyampaikan ide dan kemampuan menganalisis cerita serta pesan moral yang disampaikan,” tuturnya.
Lomba ini berhasil menciptakan ruang interaksi positif antara siswa dari dua sekolah berbeda, mempererat semangat sportivitas dan kerja sama. Beberapa peserta yang sebelumnya pemalu kini menunjukkan peningkatan dalam keberanian berbicara di depan umum. Panitia juga memberikan penghargaan kepada peserta terbaik sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.
Mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa maupun sekolah untuk menjadikan literasi sebagai budaya yang ditanamkan sejak dini. Mereka juga mendorong agar program serupa dapat diadakan secara rutin untuk memperkuat karakter dan daya pikir anak-anak di lingkungan desa.
Redaksi03