Literasi Jadi Pilar Desa Minahasa Utara dan Sumbawa Bergerak

UPAYA membangun desa kini tidak lagi semata tentang infrastruktur atau ekonomi, tetapi juga bagaimana meningkatkan kualitas literasi dan akses informasi masyarakat. Inilah semangat yang ditunjukkan dua kabupaten berbeda: Kabupaten Sumbawa melalui kunjungan pembelajaran pengembangan potensi desa, dan Kabupaten Minahasa Utara melalui lomba perpustakaan desa dan kelurahan.

Kegiatan penyerahan hadiah lomba perpustakaan desa/kelurahan se-Kabupaten Minahasa Utara yang berlangsung di Pendopo Kantor Bupati menjadi momentum penting bagi penguatan budaya literasi di tingkat akar rumput. Perlombaan yang diikuti oleh 22 desa ini bukan sekadar kontestasi, melainkan wujud nyata evaluasi dan apresiasi terhadap kerja keras para pengelola perpustakaan dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif dan inovatif.

Penilaian dilakukan secara profesional oleh dewan juri yang terdiri dari pustakawan, pegiat literasi, dan perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD). Penilaian tidak hanya melihat kelengkapan koleksi dan fasilitas, tetapi juga sejauh mana perpustakaan menjadi pusat aktivitas dan pemberdayaan masyarakat desa.

Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Minahasa Utara, Indria Trigno, S.E., M.Si., yang mewakili Bupati Joune Ganda, menyampaikan bahwa peran perpustakaan telah berkembang menjadi lebih dari sekadar tempat peminjaman buku. “Perpustakaan kini adalah pusat informasi, pusat kegiatan literasi, dan ruang kreativitas. Kami ingin mendorong pengelola untuk tidak takut berinovasi,” ujarnya.

Indria juga menekankan tantangan besar yang dihadapi perpustakaan di era digital. “Tantangan kita hari ini adalah bagaimana menjadikan perpustakaan tetap relevan, menarik, dan mudah diakses. Perlu strategi agar perpustakaan menjadi ruang dinamis di tengah masyarakat yang semakin terhubung secara digital.”

Di sisi lain, Kabupaten Sumbawa melalui DPMD tengah menjajaki dan menyerap praktik baik dari berbagai daerah untuk memperkaya perspektif pembangunan desa. Salah satunya adalah dengan mendalami potensi pengelolaan perpustakaan desa sebagai salah satu motor penggerak literasi lokal. Kunjungan pembelajaran yang diinisiasi DPMD Sumbawa menjadi langkah strategis dalam merancang model pembangunan desa berbasis inovasi dan literasi.

Langkah dua daerah ini memperkuat pemahaman bahwa literasi adalah pondasi pembangunan yang tak kalah penting dari infrastruktur fisik. Ketika perpustakaan desa berkembang, maka tercipta ekosistem belajar yang sehat, yang berkontribusi pada lahirnya warga desa yang kritis, mandiri, dan berdaya.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

Rektor Unmul Tekankan KKN Berbasis Pemberdayaan Desa

SAMARINDA – Universitas Mulawarman (Unmul) melepas 3.427 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-51 tahun …

PLN Dukung Ekonomi Desa Melalui Pelatihan Barista

KENDAL – Komitmen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung pengembangan desa wisata kembali diwujudkan …

Tradisi, Seni, dan Edukasi Menyatu dalam Resepsi Hari Jadi Desa Rengel

TUBAN – Semarak budaya dan semangat literasi menjadi sorotan utama dalam Malam Resepsi Penerimaan Penghargaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *