KEGIATAN festival desa kembali menjadi magnet penggerak ekonomi lokal, khususnya di wilayah pedesaan hulu Kutai Kartanegara. Melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha mikro, dan masyarakat, acara seperti Koba Fest 2 di Kecamatan Kota Bangun menunjukkan bahwa pariwisata berbasis komunitas mampu menghadirkan efek ekonomi langsung bagi warga.
Anggota DPRD Kukar, Taufiq Ridiannur, menyebut bahwa event-event serupa bukan sekadar hiburan atau ajang promosi budaya, tetapi telah menjadi wahana pemulihan ekonomi pascapandemi yang nyata bagi pelaku UMKM desa.
“Momentum seperti ini sangat strategis. Masyarakat bisa berjualan, pelaku UMKM mendapat ruang tampil, dan desa pun menjadi lebih hidup secara ekonomi,” ujar Taufiq saat ditemui usai kegiatan Koba Fest 2 yang berlangsung selama tiga malam.
Ia menekankan perlunya pemerataan pelaksanaan event wisata di seluruh wilayah Kukar, terutama desa-desa di kawasan hulu yang selama ini belum banyak tersentuh kegiatan promosi skala besar.
Menurut Taufiq, kegiatan berbasis budaya lokal yang dikemas dalam format festival mampu menjadi alat pemberdayaan yang efektif jika dilakukan secara rutin dan terencana. Selain mendatangkan wisatawan, kegiatan tersebut juga membuka peluang kerja sementara, memperkuat jejaring antar-UMKM, dan membangun semangat wirausaha di desa.
“Jangan hanya kota atau kawasan pesisir saja yang ramai festival. Daerah hulu juga punya potensi luar biasa yang belum banyak tergarap,” tambahnya.
Koba Fest 2 sendiri menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah kecamatan, pelaku UMKM lokal, dan komunitas seni budaya. Produk-produk unggulan desa seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, dan produk olahan lokal ditampilkan di stan-stan UMKM yang ramai dikunjungi masyarakat.
Taufiq berharap Pemerintah Kabupaten Kukar bisa merancang kalender tahunan festival yang terintegrasi hingga ke tingkat desa. Ia meyakini bahwa pemulihan ekonomi desa tidak hanya bergantung pada bantuan atau proyek, tetapi pada partisipasi aktif masyarakat yang diberi ruang dan panggung untuk berkembang.
Redaksi01- Alfian