TANA PASER – Pelayanan yang diberikan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kandilo belum sepenuhnya maksimal untuk masyarakat di Bumi Daya Taka.
Bahkan sejumlah wilayah yang distribusi air bersihnya tidak maksimal, sehingga masyarakat mengeluhkan pelayanan yang diberikan.
Seperti yang dikeluhkan seorang warga Desa Senaken, Syahrul yang mengaku distribusi air bersih di kediamannya sudah tidak lancar sejak bertahun-tahun lamanya.
“Sudah bertahun-tahun air PDAM ini tidak lancar, kami harus menggunakan pompa tambahan untuk dapat air bersih. Itupun aliran airnya kecil (minim), sekarang kami lebih mengandalkan sumur untuk dapat air bersih. Dilaporkan pun percuma, kondisinya sama saja,” keluhnya, Rabu (22/1/2025).
Menanggapi adanya keluhan dari warga, Direktur Perumdam Tirta Kandilo, Suryanto Agustono mengakui pihaknya memang mengalami sejumlah kendala dalam hal pelayanan.
“Memang ada wilayah tertentu yang tekanan airnya kecil, seperti di Desa Senaken maupun Jalan Modang sehingga masyarakat tidak mendapat distribusi air bersih secara maksimal,” terang Suryanto.
Tekanan air yang kecil tersebut disebabkan beberapa kendala, seperti bocornya pipa yang menjadi jalur distribusi air bersih ke rumah-rumah warga.
“Tekanan air yang kecil itu dipengaruhi jalur perpipaan yang mengalami kebocoran karena kegiatan proyek, inilah yang menjadi penyebabnya,” ungkapnya.
Diakui, pihaknya telah dibantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui DPUTR Paser untuk melakukan pemasangan pipa baru di Gang Merawen yang merupakan perbatasan atara Desa Jone dan Senaken.
Pemasangan pipa dengan diameter 6 inci tersebut, nanti akan memperlancar jalur distribusi air bersih ke rumah-rumah warga.
“Sudah dilakukan penyambungan, InshAllah distribusi air bersih di Desa Senaken bisa normal kembali seperti sedia kala,” ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya kebocoran kembali, Perumdam Tirta Kandilo akan melakukan manajemen tekanan air.
Menurutnya, tekanan berlebihan dapat menyebabkan pecahnya pipa sehingga distribusi air bersih ke masyarakat terhambat kembali.
“Jangan sampai tekanan itu berlebihan, misalnya diperlukan 5 nanti jadi 6, inilah yang menyebabkan pecahnya pipa. Pemasangan pipa ini, juga menyesuaikan kebutuhan lokasi tempat pelayanan kita,” tandasnya.
Perumdam Tirta Kandilo juga mengakui, pipa yang dipasang tersebut sudah sesuai spek dan telah meminta DPUTR Paser untuk melakukan uji tekanan saat pengerjaan teknisnya agar yang diinvestasikan tidak sia-sia.[]
Redaksi10