PEMERINTAH Republik Indonesia tengah mempersiapkan peluncuran program berskala nasional bertajuk “Koperasi Desa Merah Putih” sebagai bagian dari trisula pembangunan Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada penguatan sektor sosial dan ekonomi masyarakat desa.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa program ini akan menjadi bagian integral dari strategi pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan yang bersifat sistemik.
Peluncuran program ini akan menandai dimulainya pendirian 80.000 koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Koperasi-koperasi ini dirancang untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal, menjawab persoalan rantai distribusi yang panjang dan ketimpangan akses ekonomi masyarakat desa.
Hasan menekankan bahwa langkah ini bukan sekadar memperingati kemerdekaan dalam bentuk seremoni, tetapi menjadikan kemerdekaan ekonomi sebagai realitas yang dirasakan seluruh rakyat Indonesia, terutama di desa-desa.
Program ini menjadi salah satu dari tiga pilar utama atau “trisula” kebijakan pembangunan era Prabowo. Fokus utama trisula ini adalah penguatan sosial, ekonomi, dan kemandirian desa. Koperasi menjadi titik temu dari ketiganya: sebagai lembaga sosial, ekonomi, dan pemberdayaan komunitas.
Menurut Hasan, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi pilar strategis pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan struktural, melalui pendekatan partisipatif dan berbasis komunitas.
Program ini juga membuka ruang luas bagi kolaborasi lintas sektor—dari pemerintah daerah, komunitas lokal, hingga pelaku usaha mikro dan ultra mikro—sebagai bagian dari ekosistem koperasi yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan semangat gotong royong dan nasionalisme ekonomi, peluncuran ini diharapkan bukan hanya menIndonesia yang adil, merata, dan berdaulat dari desa ke kota.jadi simbol, tetapi juga langkah konkret menuju
Redaksi01-Alfian