422 Desa di Sulsel Masih Terisolasi dari Akses Internet, Blank Spot di Daerah Pegunungan

PANGKEP – Sejumlah desa dan kelurahan di Provinsi Sulawesi Selatan masih belum terjamah jaringan internet. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak 422 desa masih belum merasakan kemajuan teknologi tersebut.

“Jumlah desa yang belum terjangkau jaringan internet (blank spot) ada 166 kecamatan, dan 422 Desa,” sebut Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Kominfo, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan( Sulsel), Sultan Rakib, Selasa (10/09/2024).

Rakib menjelaskan, desa yang mengalami blank spot mayoritas berada di daerah jauh dari pusat kota. Salah satu lokasi yang masih belum merasakan jaringan internet itu berada di area pegunungan.

“Rata-rata wilayahnya, berada di lereng pegunungan,” sambung Rakib.

Rakib menyebutkan wilayah yang masih terdapat blankspot. Adapun daerah yang tertinggal jaringan internet, kebanyakan berada di Kabupaten Toraja.

“Toraja Utara 39 Desa, Bulukumba 29 Desa, Pinrang, 28 Desa dan Maros 25 Desa,” jelas Rakib.

Masih terkait dengan daerah yang terkena blankspot, Rakib menjelaskan bukan hanya wilayah terluar yang masih belum merata persebaran internet. Kawasan dekat kota juga ternyata ada yang sulit jaringan.

“Kota Palopo, dan Parepare masih ada kawasan yang masih terkena Blankspot,” tambah Rakib.

Menurut Rakib, daerah kota di Sulawesi Selatan yang terbebas dari blankspot hanya satu. Kota tersebut merupakan ibukota provinsi.

“Hanya Kota Makassar yang terbebas dari blank spot,” ujar Rakib.

Berdasarkan pengakuan dari Rakib, Sulawesi Selatan sejatinya sudah dibangun tower jaringan internet. Namun, jumlah tower yang telah dibangun ternyata belum menjangkau hingga ke pelosok.

“Kementerian Komunikasi beberapa waktu lalu sudah menyelesaikan 300 tower, namun ternyata masih belum menjangkau keseluruhan jaringan internetnya,” terang Rakib.

Akibat kondisi tidak meratanya jaringan Internet di Sulawesi Selatan, Rakib mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak Kominfo, pada bulan Maret lalu.

“Kita sudah mengirim surat ke Kominfo guna pembangunan tower, ternyata belum ada balasan,” kata Rakib.

Rakib menjelaskan terkait dengan lambannya pembangunan tower BTS di wilayah Sulawesi Selatan. Bantuan tower itu sulit terlaksana lantaran provider banyak pertimbangan.

“Provider menganggap memasang Provider di wilayah yang belum terjangkau itu, terbaca tidak menguntungkan,” tegasnya.

Rakib juga menambahkan, untuk pembangunan tower BTS untuk 3T itu merupakan wewenang Badan Aksesibilitas Telekomunikasi (Bakti) Kominfo. Namun, terkendala persyaratan Sulawesi selatan tidak masuk daerah 3T,” pungkas Rakib. []

Redaksi08

About Rara

Check Also

Desa Bunutin Bahas Ketahanan Pangan, Fokus pada Penanaman Padi dengan Dana Desa 2025

BUNUTIN — Pemerintah Desa Bunutin melalui Tim Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) …

Kades Liang Pematang Ditemukan Tewas di Sungai Lau Luhung

MEDAN – Kepala Desa Liang Pematang, Bahagia Tarigan (54), yang dilaporkan hilang secara misterius sejak …

15 Kepala Desa di Mamuju Tengah Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Dana Desa

MAMUJU TENGAH – Sebanyak 15 kepala desa di Kabupaten Mamuju Tengah menjalani pemeriksaan di kantor …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *