JAKARTA – Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menyatakan dukungannya terhadap komitmen Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam mendorong percepatan swasembada energi, khususnya terkait penyediaan listrik di desa-desa yang hingga kini belum menikmati akses listrik secara penuh.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi komitmen Pak Bahlil yang begitu kuat membangun bangsa dan negara dengan kepedulian tinggi terhadap masyarakat kecil, terutama dalam hal mempercepat penyediaan listrik di desa-desa yang masuk dalam kategori belum teraliri listrik, atau hanya sebagian waktu pengaliran listriknya,” kata pria yang akrab disapa Ariza itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (4/7/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan Wamendes Ariza saat pertemuan bersama Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Penyelesaian Isu Strategis Sektor ESDM, Muhammad Pradana Indraputra. Pertemuan digelar di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) pada Kamis (3/7).
Pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari pembahasan antara Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelumnya, yang menekankan pentingnya sinergi antar-kementerian dalam mempercepat pengaliran listrik desa, khususnya berbasis energi terbarukan.
Dalam diskusi lanjutan tersebut, berbagai hal strategis dibahas secara mendalam. Salah satu poin penting yang diangkat adalah rencana penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai solusi efisien dan cepat untuk desa-desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang belum terjangkau jaringan listrik nasional.
Wamendes Ariza menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan memberikan arahan teknis kepada desa-desa yang mengalami kesulitan akses listrik.
“Kami langsung memberikan arahan teknis terkait daerah-daerah yang selama ini menghadapi kendala dalam mendapatkan akses listrik, mulai dari keterpencilan geografis, keterbatasan infrastruktur hingga minimnya skema pembiayaan lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program pengaliran listrik akan dijalankan berbasis data yang akurat. Saat ini, Kemendes PDT telah mengintegrasikan Indeks Desa Membangun (IDM) serta data SDGs Desa untuk memastikan ketepatan sasaran dan validasi program.
“Ke depannya, penerapan program terkait pengaliran listrik itu akan dilakukan dengan memanfaatkan data Indeks Desa Membangun (IDM) yang saat ini terintegrasi menjadi indeks desa maupun Data SDGs Desa. Indeks ini siap digunakan untuk validasi target program dari Kementerian ESDM,” kata Wamendes.
Dalam pandangannya, Ariza menilai bahwa langkah Menteri ESDM tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional yang diusung Presiden Prabowo Subianto, yakni mengutamakan pembangunan dari desa dan pinggiran.
“Ini juga merupakan wujud dari cita-cita besar Pak Prabowo Subianto dalam mewujudkan desa maju, mandiri, dan berdaulat,” ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi antara Kemendes PDT dan Kementerian ESDM, percepatan elektrifikasi desa diharapkan akan memberi dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat desa, sekaligus memperkuat kemandirian energi nasional dari tingkat tapak.
Redaksi03