BENGKALIS – Desa Bantan Timur, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menorehkan prestasi membanggakan dengan berhasil masuk nominasi 12 besar dalam ajang Lomba Inovasi Desa Ramah Perempuan, Peduli Anak dan Pendidikan (DRPPAP) tingkat nasional Tahun 2025. Lomba ini digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Sebagai bagian dari penilaian tahap akhir, tim Pemerintah Desa Bantan Timur mengikuti pemaparan dan sesi wawancara secara daring pada Senin, 30 Juni 2025, di hadapan tim juri dari Kementerian Desa. Kegiatan presentasi dilakukan melalui aplikasi Zoom dan difasilitasi di ruang rapat Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Bengkalis.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak penting, antara lain Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Khusus Anak Dinas P3AP2KB Provinsi Riau, Asfeni; Sekretaris Camat Bantan, Rizki Subagia Effendi; Penjabat Kepala Desa Bantan Timur, Husni; serta Kepala Desa Bantan Timur masa bakti 2017–2023, Sani. Turut hadir Kepala Dinas PPA Emilda Susanti, Kepala Bidang Dinas PMD Rinaldi Eka Wahyu, Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Elly Kusumawaty, TP PKK Bantan Timur, Relawan SAPA, Fasda DRPPA, Forum Anak Desa Bantan Timur, tokoh adat, perwakilan NGO, dan perangkat daerah terkait lainnya.
Dalam sesi presentasi, Desa Bantan Timur mendapat urutan kedua dari total 12 besar desa terbaik se-Indonesia dan diberikan waktu selama 30 menit. Waktu tersebut dibagi menjadi 10 menit untuk pemaparan materi dan 20 menit untuk sesi tanya jawab bersama dewan juri.
Kegiatan presentasi diawali dengan pemutaran video profil dan inovasi Desa Bantan Timur. Setelah itu, Pj. Kepala Desa Husni menyampaikan pemaparan mengenai letak geografis desa serta tata kelola pemerintahan desa yang mendukung indikator DRPPAP. Ia menjelaskan berbagai kebijakan dan program desa yang mendukung pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, serta peningkatan sektor pendidikan.
“Desa kami telah memiliki peraturan desa dan SOP perlindungan anak, alokasi anggaran desa yang berpihak pada perempuan dan anak, serta program inovatif seperti pembentukan Tim Relawan SAPA dan kelompok perempuan UMKM suku Akit dengan pendekatan kewirausahaan berperspektif gender,” terang Husni.
Selanjutnya, Kepala Desa masa bakti 2017–2023, Sani, turut menyampaikan berbagai inovasi yang telah digagas dalam periode kepemimpinannya. Di antaranya pembentukan Forum Anak Desa, Relawan SAPA, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Balita (BKB), serta program Keluarga Berencana “ARGA CHAT RIA”. Ia juga memaparkan kegiatan penyuluhan terkait bullying, serta upaya perlindungan anak lainnya yang berbasis komunitas.
Tak hanya itu, dalam bidang pendidikan, Desa Bantan Timur telah membangun Satuan PAUD Sejenis (SPS) Maryam dan Rumah Tahfiz Al Hasan sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan usia dini dan pendidikan keagamaan bagi anak-anak di desa.
Sesi wawancara ditutup dengan pemutaran video testimoni dan dukungan dari Bupati Bengkalis, Kasmarni, yang memberikan apresiasi terhadap capaian dan komitmen Desa Bantan Timur dalam menciptakan lingkungan yang ramah perempuan dan peduli anak.
Redaksi03