Wisata Desa Golokan Siap Gairahkan Ekonomi Warga

DI TENGAH geliat pembangunan infrastruktur pariwisata yang kerap terfokus di kawasan kota atau swasta besar, Pemerintah Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, justru menawarkan pendekatan berbeda. Dengan memanfaatkan tanah kas desa seluas 5 hektare, Golokan sedang menata kawasan wisata buatan yang dirancang tidak hanya sebagai destinasi hiburan, tetapi juga sebagai pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Kepala Desa Golokan, Muslikan, menyebut bahwa pembangunan area wisata ini bukan hanya bertujuan menghadirkan sarana rekreasi, tetapi lebih dari itu, sebagai strategi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui sektor ekonomi kreatif dan UMKM.

Beragam fasilitas tengah dibangun secara bertahap, mulai dari kolam renang lengkap dengan perosotan, wahana bermain anak, kolam pancing, food court (pujasera), hingga wahana unggulan berupa rainbow slide setinggi tujuh meter. Fasilitas ini dirancang untuk menarik pengunjung dari berbagai kalangan, terutama keluarga muda.

Pujasera menjadi elemen penting dalam proyek ini. “Kami ingin tempat ini tidak hanya ramai oleh pengunjung, tapi juga mampu menghidupkan ekonomi warga melalui aktivitas jual beli di pujasera,” ujar Muslikan. Ia menegaskan bahwa lokasi ini nantinya akan diisi oleh pelaku usaha lokal yang berasal dari desa sekitar.

Program ini dipantau langsung oleh Camat Sidayu, Suwartono, yang memastikan bahwa proses pembangunan berjalan secara transparan dan sesuai rencana. Ia menambahkan bahwa keberadaan destinasi ini akan menjadi penyeimbang ekonomi masyarakat setelah pandemi dan membuka lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda.

Dengan posisi Desa Golokan yang strategis, berada di jalur Pantura Gresik–Tuban, potensi wisata ini dinilai sangat menjanjikan. Pengunjung dari luar daerah dapat mengaksesnya dengan mudah, dan masyarakat lokal bisa ikut terlibat dalam rantai ekonomi pariwisata, dari sektor kuliner, jasa, hingga penyediaan suvenir.

Pemerintah desa menargetkan destinasi wisata ini dapat dibuka untuk umum pada awal tahun 2026. Semangat utama dari pembangunan ini bukan sekadar membangun tempat hiburan, melainkan menciptakan ruang bersama yang inklusif bagi pertumbuhan ekonomi warga desa.

Redaksi01- Alfian

About redaksi01

Check Also

25 Keluarga di Ulee Blang Terima BLT Dana Desa Juli–Agustus 2025

PEMERINTAH Desa Gampong Ulee Blang, Kecamatan Idi Rayeuk, kembali menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana …

Warga Wonokerto Pertanyakan Laporan Keuangan Desa

SUASANA hangat Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, mendadak berubah menjadi forum penuh tanya pada Selasa (12/08/2025) …

14 Desa di Sluke Resmi Miliki Koperasi Merah Putih Berbadan Hukum

PENGUATAN ekonomi desa di Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, memasuki babak baru. Sebanyak 14 desa di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *