Pariwisata Desa Madura Diperkuat Lewat Festival

FESTIVAL Desa Wisata 2025 yang digelar pada 19–21 Juni di Kabupaten Sumenep menjadi penanda babak baru pengembangan pariwisata berbasis desa di Pulau Madura. Tidak lagi terbatas di satu kabupaten seperti tahun sebelumnya, festival tahun ini melibatkan keempat kabupaten di Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan, sebagai bagian dari kalender event pariwisata regional.

Ketua pelaksana Festival Desa Wisata 2025, Ahmad Rifa’i, menyampaikan bahwa festival ini dirancang sebagai ajang penilaian potensi wisata terbaik dari setiap kecamatan. Dari sekitar 300 desa yang ada di Sumenep, masing-masing kecamatan diminta mengusulkan satu desa unggulan untuk mewakili potensi lokalnya. Penilaian mencakup wisata alam, religi, dan kuliner, serta akan berlanjut ke seleksi tingkat Provinsi Jawa Timur.

Festival ini juga menjadi wadah menampilkan kekayaan budaya dan alam, seperti kerajinan keris dari Desa Aeng Tongtong serta wisata oksigen alami dari Pulau Gili Iyang. Ahmad Rifa’i, yang juga dikenal sebagai wartawan senior, menekankan bahwa setiap penyelenggaraan event melibatkan UMKM dan masyarakat lokal, sehingga memberi dampak ekonomi nyata, termasuk pada sektor perhotelan.

Kegiatan ini tak hanya berhenti di festival wisata. Berbagai acara turut menyambung seperti Festival Kuliner dan Pasar Minggu yang memberi kesempatan bagi pengunjung untuk mencicipi makanan khas Madura serta berbelanja produk unggulan lokal. Dengan pelibatan pelaku usaha dan media, Pemerintah Kabupaten Sumenep ingin membuktikan bahwa sektor pariwisata desa bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang inklusif.

Festival ini sekaligus memperkuat citra Sumenep sebagai kota wisata dan kota budaya. Rifa’i menegaskan pentingnya peran media tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penguat narasi dan bukti nyata bahwa potensi wisata Sumenep layak bersaing dengan daerah populer lainnya di Indonesia.

Melalui ajang ini, masyarakat lokal juga diajak untuk lebih mengenali dan menghargai kekayaan desanya, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke luar kota untuk mendapatkan pengalaman wisata yang berkualitas. Dengan sinergi pemerintah, media, dan masyarakat, Sumenep ditargetkan tumbuh sebagai destinasi wisata unggulan yang berbasis kearifan lokal dan keberagaman alam.

Redaksi01 – Alfian 

About redaksi01

Check Also

Mahasiswa UGM Dorong Desa Wisata Lewat KKN Pemalang

PEMALANG — Kolaborasi antara dunia pendidikan dan badan usaha milik daerah kembali menunjukkan hasil nyata …

Kampung Main: Main Sambil Belajar Lestarikan Desa Wisata

JAKARTA — Libur sekolah bukan hanya momentum untuk bermain, tetapi juga sarana edukasi berkelanjutan. Hal …

BUMDes Disiapkan Jadi Garda Depan Ketahanan Pangan di Kalsel

BANJARBARU — Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) menegaskan kembali …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *