Wamenkeu: Dana Desa Berhasil Kurangi Kemiskinan dan Dorong Pembangunan di Pedesaan

JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menyatakan, anggaran belanja pemerintah yang digelontorkan lewat dana desa menjadi penting bagi masyarakat. Dana desa bahkan disebut berhasil mengurangi tingkat kemiskinan nasional. Pria yang akrab disapa Tommy itu menjelaskan, dana desa menjadi penting untuk mendukung pembangunan di tingkat desa. Selain itu, dana desa juga mendukung pemberdayaan masyarakat.

“Uang kita disalurkan melalui Dana Desa berperan penting dalam meningkatkan pelayanan publik, mengentaskan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, serta memajukan perekonomian desa,” kata dia, dalam Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024, di Jakarta, Selasa (06/08/2024). Alokasi dana desa terus meningkat sejak digulirkan pada tahun 2015, yakni Rp 20,9 triliun.

Kemudian, anggaran meningkat pada 2016 menjadi Rp 46,98 triliun, 2017 Rp 60 triliun, 2018 Rp 60 triliun, 2019 Rp 70 triliun, 2020 sebesar Rp 71 triliun, dan pada 2021 naik menjadi Rp 72 triliun. Namun, pada 2022 anggaran dana desa mengalami penurunan menjadi Rp 68 triliun. Setahun berselang, nilai dana desa kembali naik di tahun 2023 menjadi Rp 70 triliun.

“Pada anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2024, jumlah Dana Desa digulirkan sebesar Rp 71 triliun,” kata Tommy.

Seiring dengan perkembangan anggaran tersebut, tingkat kemiskinan di desa pun cenderung menurun. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di pedesaan turun dari 15,4 juta orang pada Maret 2021 menjadi 14,4 juta orang pada September 2022. Dampak positif dana desa juga terlihat dari data Indeks Desa Membangun yang diterbitkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang menunjukan adanya kenaikan jumlah desa berstatus desa mandiri. Tommy memaparkan, jumlah desa mandiri hanya mencapai 840 pada 2019, namun pada 2024 jumlahnya telah mencapai 16.908.

“Besar sekali ya itu. Mudah-mudahan statistik saya benar, tapi luar biasa ini,” kata Tommy.

Selain itu, jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal mengalami penurunan, dari semula 21.162 desa pada tahun 2019 turun menjadi 6.748 desa pada tahun 2024. “Pemanfaatan anggaran dana desa telah menghasilkan berbagai capaian yang menunjang aktivitas perekonomian dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” ucap Tommy. []

Redaksi08

About Rara

Check Also

PKK Desa Lempangang Terima Seragam Batik Nasional sebagai Simbol Solidaritas

LEMPANGANG – Dalam upaya memperkuat semangat kebersamaan, Pemerintah Desa Lempangang menyerahkan seragam batik nasional kepada …

Pemerintah Desa Lempangang Tetapkan 30 Penerima BLT Tahun 2025

LEMPANGANG – Pemerintah Desa Lempangang telah menetapkan alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahun Anggaran 2025 …

Pemerintah Desa Cilellang Verifikasi Data Penerima BLT Dana Desa 2025

CILELLANG – Pemerintah Desa Cilellang menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) untuk memverifikasi dan menetapkan daftar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *