KUTAI KARTANEGARA – Sebanyak puluhan kader kesehatan dari Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, mengikuti Workshop 25 Keterampilan Dasar Integrasi Layanan Primer (ILP) yang berlangsung selama dua hari, pada 15–16 April 2025. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Jembayan.
Workshop ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas kader dalam mendukung pelaksanaan program Integrasi Layanan Primer di tingkat desa. Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pelatihan mengenai berbagai keterampilan dasar, seperti pengenalan layanan kesehatan primer, teknik komunikasi efektif, pemantauan tumbuh kembang anak, pengukuran tekanan darah, serta teknik konseling dasar untuk ibu hamil dan lanjut usia.
Kepala Desa Jembayan, Erwin, menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader yang telah berpartisipasi aktif. Dalam sambutannya saat penutupan kegiatan pada Rabu (16/04/2025), ia menegaskan bahwa peran kader kesehatan sangat penting dalam memperkuat layanan kesehatan di masyarakat desa.
“Saya mengapresiasi semangat para kader yang terus berkomitmen untuk meningkatkan kemampuannya. Mereka adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di desa, sehingga pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan,” ujar Erwin.
Selama pelaksanaan workshop, para kader juga mengikuti simulasi lapangan guna mempraktikkan keterampilan yang telah dipelajari. Simulasi ini dipandu oleh fasilitator dari puskesmas serta tenaga kesehatan profesional yang memiliki pengalaman dalam penerapan program ILP di berbagai wilayah.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di tingkat desa, sejalan dengan kebijakan nasional yang tengah mengedepankan penguatan layanan primer sebagai dasar sistem kesehatan nasional. Dengan bekal keterampilan yang dimiliki, kader diharapkan dapat memberikan layanan yang lebih merata, responsif, dan efektif kepada masyarakat.
Workshop tersebut juga menjadi wujud komitmen bersama antara pemerintah desa, puskesmas, dan masyarakat dalam mewujudkan desa yang sehat melalui pemberdayaan kader kesehatan. Sebagai bentuk penghargaan atas kompetensi yang telah diperoleh, seluruh peserta menerima sertifikat di akhir kegiatan.*
Penulis: Anggi Triomi
Penyunting: Nuralim