PALANGKA RAYA – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah (Kalteng), terus meluas. Hingga Minggu (20/4/2025), sebanyak 67 desa dan kelurahan di sembilan kecamatan terendam banjir, sebagian besar berada di wilayah dekat Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, Alpius Patanan, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa tinggi muka air banjir di wilayah tersebut mencapai antara 50 hingga 150 sentimeter.
“Banjir di Barito Utara berdasarkan data yang kami update kemarin petang sudah ada 18.293 kepala keluarga dan 56.018 jiwa warga yang terdampak,” kata Alpius, Senin (21/4/2025) pagi.
Meskipun belum ada laporan resmi mengenai pengungsian, dampak banjir telah merendam 8.516 rumah warga. Selain itu, sebanyak 242 unit fasilitas umum turut terdampak, terdiri dari 24 fasilitas kesehatan, 84 tempat ibadah, 72 sarana pendidikan, 37 gedung pemerintahan, serta 25 jalan dan jembatan yang terendam air sehingga menghambat mobilitas masyarakat.
Banjir dilaporkan mulai terjadi sejak 9 April 2025. Hingga kini, sembilan kecamatan yang terdampak antara lain Montallat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Lahei Barat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang.
Di Kecamatan Montallat, banjir menggenangi 10 desa dengan 11.638 jiwa terdampak dan 2.137 rumah terendam. Sementara itu, Kecamatan Teweh Baru mencatatkan 7.250 jiwa terdampak dari enam desa dan satu kelurahan, dengan 1.595 rumah terendam air.
“Banjir yang melanda Kecamatan Teweh Tengah terjadi di dua kelurahan dan dua desa, warga terdampak 13.637 jiwa dengan bangunan terendam 2.267 unit,” lanjut Alpius.
Di Kecamatan Teweh Timur, tujuh desa terendam dengan 1.684 jiwa terdampak. Sementara itu, di Lahei Barat, terdapat 11 desa yang terdampak, dengan 7.626 jiwa dan 1.985 bangunan rumah terendam.
Kecamatan Lahei sendiri mengalami banjir di tiga kelurahan dan sepuluh desa, menyebabkan 9.801 warga terdampak dan 422 rumah terendam. Sementara di Kecamatan Gunung Purei, banjir menerjang Desa Lempong II, dan di Gunung Timang, banjir melanda 20 desa dengan 980 jiwa terdampak.
Sebelumnya, banjir di Barito Utara diduga kuat dipicu oleh luapan Sungai Barito dan anak sungainya, yang menyebabkan ketinggian air bervariasi antara 15 sentimeter hingga dua meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barito Utara, Rizali Hadi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim ke lapangan untuk membantu warga serta menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat.
“Kami sudah mengerahkan tim untuk membantu warga serta menyiapkan langkah-langkah penanggulangan, termasuk penyaluran bantuan darurat,” ujar Rizali, saat ditemui di Muara Teweh, Minggu (20/4/2025).
Redaksi10