FLORES TIMUR – Akses jalan menuju enam desa di wilayah selatan lereng Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), lumpuh total akibat banjir lahar yang menerjang kawasan tersebut. Enam desa yang terdampak adalah Desa Nurabelen, Riangrita, Lewotobi, Lewouran, Lewoawan, dan Riangbaring di Kecamatan Ilebura.
Banjir lahar ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Gunung Lewotobi Laki-laki dalam beberapa hari terakhir. Material berupa lumpur, batu, kayu, dan kerikil menumpuk di badan jalan, mengakibatkan jalur sepanjang 15 kilometer dari Desa Nobo hingga pusat Kecamatan Ilebura tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Jalan sepanjang 15 kilometer mulai dari Desa Nobo sampai pusat Kecamatan Ilebura lumpuh total akibat banjir lahar,” ujar Wakil Bupati Flores Timur, Ignas Boli Uran, dalam keterangannya pada Senin (24/3/2025).
Ignas menambahkan bahwa pemerintah daerah telah mengerahkan alat berat ke lokasi untuk membersihkan material yang menutup jalan. Ia berharap akses transportasi segera pulih sehingga aktivitas warga bisa kembali normal. “Kami berharap hari ini akses transportasi di wilayah pantai selatan ini bisa tersambung kembali,” katanya.
Selain menyebabkan terputusnya akses jalan, banjir lahar ini juga berpotensi menghambat distribusi kebutuhan pokok dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Warga yang terdampak diimbau untuk bersabar dan tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Hingga saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV atau Awas. Oleh karena itu, warga dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi serta di sektor barat daya, utara, dan timur laut hingga delapan kilometer.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir lahar susulan. Pemerintah Kabupaten Flores Timur terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna menangani dampak bencana ini dan memastikan keselamatan warga di sekitar lereng gunung.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa akibat banjir lahar tersebut. Namun, pemerintah daerah tetap bersiaga dan terus memantau perkembangan situasi untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut. Masyarakat diimbau agar segera melaporkan jika terjadi kondisi darurat kepada pihak berwenang agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.[]
Redaksi10