BANGKA – Puluhan rumah warga di Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, mengalami kerusakan parah akibat diterjang angin puting beliung disertai hujan lebat pada Jumat (14/3) siang.
Meskipun kejadian berlangsung singkat, angin puting beliung sempat menimbulkan kepanikan, sehingga warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, beberapa warga mengalami luka akibat terkena serpihan kaca.
Sejumlah rumah mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap dan dinding. Seorang warga Desa Sadai, Iwan, yang menyaksikan kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, ia bersama sejumlah warga lainnya melihat angin puting beliung berputar-putar dan menerjang permukiman padat penduduk di desa tersebut.
Iwan menyaksikan rumah-rumah warga porak-poranda, terutama pada bagian atap. “Kejadiannya tidak hanya di satu lokasi, melainkan tersebar di beberapa titik,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (14/3).
Takut menjadi korban, Iwan dan warga lainnya berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. “Warga panik dan berhamburan keluar karena takut tertimpa reruntuhan atap rumah yang ambruk diterjang angin,” katanya.
Menurutnya, angin puting beliung bahkan menerbangkan atap seng dan menyebabkan pecahnya kaca rumah di sekitar lokasi kejadian. “Mayoritas atap rumah dan peralatan rumah tangga mengalami kerusakan akibat angin kencang ini,” tambahnya.
37 Rumah Rusak
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Bangka Selatan, Anshori, mengungkapkan bahwa sebanyak 37 rumah mengalami kerusakan akibat amukan angin puting beliung di Desa Sadai.
“Untuk sementara ini, terdata 37 rumah yang mengalami kerusakan, mayoritas pada bagian atap dan dinding,” ungkap Anshori, Jumat (14/3).
Ia menjelaskan bahwa peristiwa angin puting beliung terjadi saat hujan lebat disertai angin kencang melanda kawasan tersebut sekitar pukul 13.30 WIB. “Angin puting beliung sempat berputar-putar hebat di wilayah permukiman dan menyapu atap rumah warga. Sejumlah material atap juga ikut terbawa angin,” jelasnya.
Selain menyebabkan kerusakan bangunan, peristiwa ini juga mengakibatkan beberapa warga mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan. “Beberapa warga mengalami luka karena saat kejadian mereka berada di dalam rumah. Saat ini, mereka telah mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat,” tambahnya.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa. Hanya beberapa warga mengalami luka akibat reruntuhan material bangunan,” kata Anshori. “Sementara ini, ada 40 kepala keluarga terdampak. Kami masih terus melakukan pendataan.”
Anshori mengimbau warga agar tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. Peringatan ini berlaku untuk seluruh wilayah di Kabupaten Bangka Selatan, yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, Camat Tukak Sadai, Felly Husaini Melvin, menyampaikan bahwa seorang warga yang mengalami luka telah mendapatkan perawatan intensif. “Korban terkena serpihan kaca dan atap saat hendak menyelamatkan diri dari angin puting beliung dan menerima enam jahitan akibat luka tersebut,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa pihak Kecamatan Tukak Sadai bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tengah melakukan inventarisasi korban dan kerusakan. “Dilaporkan ada beberapa warga yang mengalami luka akibat terkena serpihan kaca saat angin puting beliung berlangsung,” tuturnya.[]
Redaksi10