BEKASI – Bencana banjir masih melanda empat desa di Kabupaten Bekasi hingga Jumat (7/3/2025) pukul 17.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mencatat, banjir ini telah berlangsung selama empat hari sejak Selasa (4/3/2025), dan berdampak pada puluhan ribu warga.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi, menyebutkan jumlah warga terdampak mencapai 24.576 jiwa dengan 4.644 Kepala Keluarga (KK) turut merasakan dampaknya. “Jiwa yang terdampak sebanyak 24.576 dan KK terdampak yakni 4.644,” ungkap Dodi dalam keterangannya, Sabtu (8/3/2025).
Keempat desa yang masih terendam banjir antara lain Desa Buni Bakti, Desa Kedung Pengawas, dan Desa Hurip Jaya di Kecamatan Babelan, serta Desa Bojongsari di Kecamatan Kedungwaringin.
Banjir di wilayah tersebut disebabkan oleh meluapnya air Sungai Cikarang Bekasi Laut (CBL) akibat kiriman air dari Sungai Cikeas dan Kali Bekasi sejak Selasa pagi. Dampaknya, 36 RT di 17 RW di Desa Buni Bakti terendam air dengan jumlah warga terdampak mencapai 11.000 jiwa.
“Dari hari Selasa (4/3/2025) sampai sekarang kurang lebih ada 11.000 jiwa yang terdampak,” ujar Kepala Desa Buni Bakti, Sidi Sumardi, saat ditemui di lokasi banjir pada Jumat (7/3/2025).
Banjir ini tidak hanya menggenangi permukiman warga, tetapi juga merendam sekitar 200 hektare area persawahan yang baru saja ditanami bibit. Sidi memperkirakan kerugian akibat banjir ini bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Kalau kerugian karena kejadian ini bisa ratusan juta kurang lebihnya,” tambahnya.
Pada dua hari pertama banjir, ketinggian air hampir mencapai dua meter. Namun, pada Jumat (7/3/2025), banjir mulai surut dengan ketinggian air tersisa sekitar 50 sentimeter.
Jebolnya Tanggul Perparah Banjir
Banjir di Desa Buni Bakti semakin parah akibat jebolnya tanggul di RT 14/RW 08. Tanggul tersebut memiliki panjang 15 meter dan lebar lima meter, yang berfungsi sebagai pembatas aliran anak Kali CBL dengan area persawahan.
Jebolnya tanggul menyebabkan aliran air masuk dengan deras ke area persawahan warga, sehingga ratusan hektare sawah ikut terendam. Selain itu, akses jalan di beberapa wilayah juga terputus akibat genangan air yang masih tinggi.
BPBD Kabupaten Bekasi bersama pihak terkait terus berupaya menangani banjir ini, termasuk evakuasi warga dan distribusi bantuan logistik. Pemerintah daerah juga telah mengerahkan pompa penyedot air dan memperbaiki tanggul yang jebol guna mempercepat penanganan banjir.
Hingga kini, warga terdampak diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan, mengingat cuaca yang masih berpotensi hujan dalam beberapa hari ke depan.[]
Redaks10