Masyarakat Tepus Gelar Tradisi Sajen Bar Panen sebagai Ungkapan Syukur

TEPUS – Masyarakat Kalurahan Tepus kembali menggelar tradisi Sajen Bar Panen, atau yang dikenal sebagai Kirim Duwo, pada Senin Pahing, 24 Februari 2025. Salah satu lokasi pelaksanaan tradisi ini adalah Padukuhan Trosari I. Tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang dijalankan sebagai bentuk rasa syukur warga setelah menyelesaikan masa panen palawija yang menjadi sumber penghidupan utama mereka.

Sajen Bar Panen atau Kirim Duwo memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tepus. Ritual ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada alam dan Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, prosesi ini juga menjadi ajang untuk memohon keberkahan serta kelancaran panen di masa mendatang agar hasil pertanian tetap melimpah.

Dalam pelaksanaannya, warga menyiapkan berbagai jenis sajian atau sajen yang terdiri atas hasil bumi, makanan tradisional, dan bunga-bunga sebagai simbol persembahan. Prosesi ini dilakukan dengan penuh khidmat dan diiringi doa-doa yang dipimpin oleh sesepuh desa. Suasana sakral semakin terasa ketika seluruh warga berkumpul dan bersama-sama memanjatkan doa demi keberkahan dan kesejahteraan bersama.

Selain sebagai ungkapan syukur, Sajen Bar Panen atau Kirim Duwo juga memiliki nilai filosofis dalam mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam. Warga percaya bahwa dengan menghormati alam dan menjalankan tradisi ini, keseimbangan ekosistem pertanian dapat tetap terjaga, sehingga mereka tetap mendapatkan hasil panen yang baik. Oleh karena itu, tradisi ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk merefleksikan pentingnya menghargai setiap proses dalam bercocok tanam.

Keberlangsungan tradisi ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masih dijaga dengan baik oleh masyarakat Tepus. Di tengah arus modernisasi yang terus berkembang, Sajen Bar Panen tetap menjadi bagian dari identitas budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi ini tidak hanya memperkuat hubungan masyarakat dengan alam, tetapi juga mempererat solidaritas antarwarga dalam menjaga warisan leluhur.

Dengan tetap melestarikan Sajen Bar Panen, masyarakat Tepus berharap agar keberkahan senantiasa menyertai kehidupan mereka serta memastikan hasil panen di masa depan tetap berlimpah. Tradisi ini menjadi bukti nyata bahwa budaya lokal memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan sosial dan ekologis di lingkungan pedesaan.[]

Redaksi10

About Rara

Check Also

Tradisi Kawalu, Kawasan Adat Baduy Ditutup Sementara untuk Wisatawan

LEBAK  –  Kawasan Desa Adat Baduy yang terletak di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, akan …

Kreativitas Desa Kasiman: Kerajinan Kulit Jagung dari Grandis Home Decor Mendunia

BOJONOGORO – Salah satu UMKM yang ada di Desa Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, bernama Grandis Home …

Pemdes Sumberejo Gelar Semaan Al-Qur’an Rutin Awal Tahun untuk Jaga Keberkahan Desa

DESA SUMBEREJO – Pemerintah Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, rutin melaksanakan kegiatan semaan Al-Qur’an yang menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *