Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
KUTAI KARTANEGARA – Suasana Lapangan Upacara Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) di Tenggarong pada Minggu (17/11/2024) terasa berbeda dibanding hari-hari biasanya. Kirab Pasukan Brimob II, yang menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Korps Brimob Polri, menutup rangkaian kegiatan dengan menonjolkan aura kesiapsiagaan dan keprofesionalan satuan elit tersebut. Namun, kirab ini bukan semata seremoni; ia sekaligus mempertegas kesiapan Brimob menghadapi dinamika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kukar Bambang Arwanto menyampaikan pandangannya mengenai relevansi kirab ini dalam konteks kontestasi demokrasi lokal. Ia menyoroti pentingnya memaknai kegiatan itu sebagai simbol pengamanan yang terukur dan terencana, terlebih di tengah persiapan menghadapi pesta demokrasi yang diharapkan berlangsung secara aman, tertib, dan lancar.
“Kita sama-sama pahami bahwa tidak lama lagi kita akan memiliki hajatan besar, yaitu Pilkada. Kirab Brimob ini adalah salah satu bentuk kesiapsiagaan dan komitmen Brimob Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah, khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara,” ucap Bambang tanpa mengubah sedikit pun substansi pernyataannya.
Kirab tersebut melibatkan sejumlah pasukan Brimob yang menampilkan kemampuan mereka menghadapi berbagai skenario gangguan keamanan, mulai dari kerusuhan massa hingga potensi ancaman yang lebih serius. Menurut Bambang, kehadiran Brimob di momen ini menyiratkan pesan tegas: masyarakat dapat menaruh kepercayaan pada mekanisme pengamanan yang telah disiapkan, sehingga warga merasa tenang saat menyalurkan hak pilih mereka pada hari pemungutan suara.
“Dengan kirab ini, Brimob menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka siap untuk memastikan kelancaran Pemilukada. Ini adalah bentuk komitmen untuk menjaga integritas dan kredibilitas proses demokrasi di daerah kita,” ujarnya lagi, menegaskan bahwa kesiapan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga simbol moral bagi semua pemangku kepentingan.
Lebih dari sekadar pertunjukan, kirab Brimob ini menjadi pengingat bagi penyelenggara Pemilukada, para pasangan calon, serta masyarakat luas, bahwa stabilitas keamanan adalah fondasi utama yang tidak boleh diabaikan. Begitu pula, peran aktif masyarakat dalam mendukung upaya aparat keamanan sangat dibutuhkan agar proses demokrasi berjalan mulus.
“Kirab ini bukan hanya simbol kesiapan Brimob, tetapi juga pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kedamaian selama proses Pemilukada berlangsung,” tutup Bambang. Pesan tersebut menegaskan bahwa pengamanan bukan urusan sepihak semata, melainkan tanggung jawab bersama yang melibatkan koordinasi, kedewasaan, dan rasa saling percaya di antara pemerintah daerah, aparat keamanan, serta seluruh elemen masyarakat.
Melalui peringatan HUT ke-79 Korps Brimob Polri ini, semakin jelas bahwa pengamanan Pilkada di Kukar tidak sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang dirancang dengan matang. Diharapkan, pesta demokrasi yang akan datang dapat berlangsung damai, mencerminkan kedewasaan berdemokrasi, sekaligus menggambarkan kesiapan daerah dalam menata kehidupan politik yang aman, harmonis, dan bermartabat. []
Penulis: Rasyidah
Penyunting: Nuralim
